Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan harga pangan mendekati bulan Ramadan aman. Amran menjamin pihaknya tengah mengantisipasi gejolak harga dan stok ketersedian bahan pangan jelang bulan puasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Aman, aman, jadi kita melakukan operasi pasar dari awal sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah,” kata Amran ketika ditemui di Gedung A Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan pada Senin, 9 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amran kemudian menyebutkan beberapa produk pangan yang mengalami surplus menjelang puasa. Di antaranya adalah jagung yang berencana akan diekspor hingga 500 ribu ton. Menurut Amran, tahun komoditas hasil pertanian juga meningkat hingga Rp 1.500 triliun.
Hal itu berbanding terbalik dengan harga beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan dalam sebulan terakhir. Berdasarkan statistik harga bahan pokok di situs Kementerian Perdagangan, sedikitnya ada tiga komoditas pangan yang terpantau naik cukup tinggi harganya yakni bawang putih, cabe merah besar, dan bawang merah.
Pada hari Jumat lalu, 6 April 2018, tercatat harga rata-rata cabe merah besar secara nasional Rp 43.970 per kilogram. Angka ini naik 25 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 38.086 per kilogram. Kemudian, untuk bawang merah pada tanggal 6 Maret 2018 Rp 26.517 per kilogram naik 25 persen menjadi Rp 35.681 pada awal April ini.
Sedangkan harga rata-rata bawang putih di seluruh pasar nasional sebesar Rp 33.429 per kilogram pada Jumat lalu. Dengan begitu, harga komoditas ini naik 12 persen dibanding sebulan Maret di level Rp 29.510 per kilogram.
Sementara, Perum Bulog juga tidak bisa ikut serta dalam operasi pasar untuk menurunkan harga bawang putih karena tidak memiliki cadangan. Direktur Pengadaan Bulog Andrianto mengatakan pihaknya tidak akan bertindak sebagai penyangga dalam kasus bawang putih. "Untuk bawang putih, Bulog tidak bertindak sebagai penyangga karena tidak ada cadangan pangan atau bawang pemerintah," ucap Andrianto, Kamis, 5 April 2018.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga ikut menanggapi kenaikan harga bawang putih tersebut. Fadli menuding 13 importir bawang putih yang sekarang menguasai pasaran sebagai penyebab meroketnya harga bahan pokok itu.
Politikus Partai Gerindra tersebut menyebut para kartel bawang putihlah yang menyebabkan ketidakstabilan harga bahan pangan impor. “Mereka dapat mengatur harga bawang putih di pasaran,” kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan pada Rabu, 4 April 2018 lalu.