Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cepu-Harga tanah di sekitar Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, melejit hingga lebih dari 500 persen. Tanah bandara berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Blora dan tak jauh dari Sungai Bengawan Solo ini, menjadi sasaran para pengembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lokasi Bandara Blora, terletak di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu. Di sekitarnya terdapat beberapa desa yang jadi penopang kawasan. Di antaranya Desa Kapuan, Kentong, Mernung, Getas dan Sumberpitu, masuk di Kecamatan Cepu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanah di sekitar bandara, pada lima tahun silam, harganya antara Rp 100 ribu per meter hingga Rp 200 ribu per meternya. Tetapi sekarang ini harganya naik di atas Rp 600 ribu per meter hingga Rp 1 juta per meternya. Kenaikan ini semenjak Pemerintah Pusat yaitu Kementerian Perhubungan, menetapkan Ngloram sebagai kawasan bandara.
Menurut Ibu Wahyu, 56 tahun, pemilik tanah di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, tanahnya seluas 500 meter persegi, yang dibeli seharga Rp 50 juta 15 tahun silam. Kini, harganya naik lebih dari 10 kali lipat untuk tahun 2018 ini. Tanah pinggir jalan berjarak sekitar 1 kilometer dari bandara ini, jadi incaran para pengembang.
“Kemarin ada yang Rp 600 ribu per meter, tapi saya tolak,” ujarnya pada Tempo Selasa, 22 Mei 2018. Dia menambahkan, tanahnya untuk usaha dan tidak dijual.
Di jalur antara Desa Kentong-Desa Kapuan dan Desa Ngloram, kini juga ramai para pengembang membuat perumahan. Lokasinya berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Kecamatan Cepu ini, jadi pilihan untuk hunian. Bahkan beberapa pengembang dari Surabaya dan Semarang, mulai investasi di sekitar Bandara Ngloram. “Tanah sudah dikapling-kapling,” imbuhnya.
Sebelumnya Tim Percepatan pembangunan Bandara Ngloram melakukan studi banding di Bandara JB Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pertengahan Mei lalu. Tim percepatan juga telah memastikan ada penyerahan aset Bandara Ngloram dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral kepada Kementerian Perhubungan.
Menurut Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Djati Walujastono, studi banding belajar dari banyak hal. Di antaranya terkait kesiapan dan persiapan Pemerintah Purbalingga dalam pembangunan Bandara JB Soedirman. Kemudian keberhasilan mengembangkan Lapangan Udara (Lanud) menjadi Bandara. ”Itu di antaranya,” ujarnya pada Tempo, 15 Mei 2018 lalu.
Seperti diketahui Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah bakal diaktifkan kembali. Sebagai rencana awal, dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Pemerintah Kabupaten Blora awal Maret 2018 ini. Untuk proyek ini, Pemerintah Pusat lewat Kementerian Perhubungan menyediakan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Yaitu, untuk perbaikan landasan (overlay), perencanaan dan Analisis dan Dampak Lingkungan (Amdal). Juga pemagaran pembatas lahan dengan tanah milik warga Desa Ngloram dan sekitarnya.