Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

22 April 2024 | 06.28 WIB

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Di pekan depan, diharapkan aksi jual dapat lebih berkurang, sehingga bisa memberikan ruang bagi IHSG untuk dapat mengalami kenaikan," kata Reza pada Ahad, 21 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, menurut dia, kurangnya aksi jual saham tersebut juga harus diikuti dengan membaiknya sentimen yang ada. Dengan demikian, kenaikan IHSG dapat lebih stabil.

Reza menjelaskan pergerakan IHSG pada pekan kemarin melemah lebih dari 1 persen. Hal ini, kata dia telah membawa IHSG berada di batas bawah indikator bollinger band

Menurut Reza, hal tersebut menunjukkan bahwa tekanan jual pada pekan lalu sangat masif. "Pelaku pasar banyak melakukan aksi jualnya sering kekhawatiran terhadap sentiment yang ada. Akibatnya, banyak saham mengalami penurunan."

Adapun sejumlah faktor masih disebut sebagai kekhawatiran pelaku pasar. Mulai dari ketegangan geopolitik global, kenaikan sejumlah harga komoditas, ketidakjelasan dari sikap Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunganya, pelemahan nilai tukar rupiah, ancaman inflasi global, hingga faktor terkait lainnya. 

"Harapannya, berita-berita positif dari sejumlah aksi korporasi emiten dapat menahan pelemahan lebih lanjut."

Dia menyebut emiten sektor energi dan komoditas yang bisa dilirik pada pekan ini. Emiten tersebut meliputi PT Elnusa (ELSA), PT Medco Energi Internasional (MEDC), Adaro Energy Indonesia (ADRO), PT Delta Dumai Makmur (DOID), PT Barito Renewable Energy (BREN). 

Reza juga merekomendasikan sejumlah emiten sektor perbankan dan konsumer. "Jika kondisi pasar mulai berbalik menguat, bisa dipertimbangkan untuk saham-saham perbankan semisal BBNI, BBCA, BNGA, BBRI, BJBR, BMRI atau consumer ICBP, SIDO, CMRY."

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyebut, awal pekan saja harusnya ada sedikit tekanan terbatas dalam pergerakan IHSG. Dia menilai, saham yang melemah pasti akan mampu naik kembali atau yang disebut rebound.
"Rebound pasti ada," katanya saat dihubungi Tempo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus