Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perjanjian Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) akhirnya ditandatangani pada hari ini, Jumat, 18 Desember 2020, di Seoul, Korea Selatan. Kerja sama ekonomi ini diteken oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, serta Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Sung Yun-mo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Hari ini merupakan tonggak penting dalam hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan," kata Agus dalam keterangan tertulis di hari yang sama. Sebab, kata dia, Korea Selatan semakin tertarik untuk menjadikan Indonesia sebagai new production base di ASEAN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agus menyebut penandatanganan perjanjian IK-CEPA ini menambah panjang daftar capaian Kementerian Perdagangan tahun ini di bidang kerja sama perdagangan internasional.
Mulai dari implementasi Indonesia-Australia CEPA, ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement (AHKFTA), serta ASEAN-Hong Kong, China Investment Agreement (AHKIA).
Kemudian, ada juga Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diteken baru-baru ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Lalu, Indonesia-Mozambique PTA dan Protocol to Amend ASEAN-Japan EPA. Untuk yang dua terakhir, Komisi VI DPR RI telah sepakat agar diratifikasi dengan Peraturan Presiden.
Selanjutnya, Trade Policy Review ke-7 di World Trade Organization (WTO). Hingga yang terbaru, IK-CEPA pada hari ini “Saya percaya IK-CEPA akan membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat," kata Agus.
Ia juga percaya kerja sama baru ini akan membuat Indonesia semakin menarik bagi investor Korea Selatan. Salah satunya dengan menjadikan Indonesia sebagai production hub. "Untuk memasuki pasar kawasan dan dunia,” ujar Agus usai acara penandatanganan IK-CEPA ini.
FAJAR PEBRIANTO