Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mataram - Matahari Department Store (MDS) di Lombok City Center (LCC) akan ditutup pada 1 Januari 2018. "Semula dibuka dengan optimistis. Tapi dua tahun perkembangan mal ini sepi,'' kata Store Manager Matahari di LCC Abdul Azis kepada Tempo, Sabtu 25 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Diakuinya, semula optimistis LCC yang terletak di jalan jurusan Mataram - Lombok Timur sama dengan di Lombok Epicentrum Mal (LEM). Tapi dalam perjalanan sejak dibuka pada 26 November 2015 silam, tidak ada perkembangan. ''Kalau Mal Anggrek habis kontrak, Mal tidak memperpanjang lagi,'' ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurutnya, ini berkaitan dengan sepinya LCC yang tidak semakin berkembang penyewanya. Jumlah karyawan yang semula 250 orang pun menyusut menjadi 150 orang. ''Tidak profitable. Pencapaian target minus sejak dibuka,'' ucap Abdul Azis.
Setelah ditutup, karyawan yang bersedia dialihkan ditempatkan di Matahari di LEM. Jika tidak akan diberhentikan diberikan pesangon.
Seorang karyawan LCC mengatakan pengunjung yang datang dihitung rata-rata 1.000 orang sehari. Yang berkunjung ke Matahari diperkirakan sebanyak 35 persen. Itupun belum semuanya masuk berbelanja. LCC yang dibangun oleh The Black Steel Group Jakarta, berada di jalur poros Mataram – Lombok Timur.
Abdul Azis menghitung lokasi LCC memang kalah daya tariknya dengan LEM di tengah kota yang penyewanya sangat lengkap mulai dari mainan, restoran dan segala hiburan untuk anak-anak maupun remaja. Ia mengatakan strategis lokasi, harga, pengunjung dan promosi menentukan keberadaan suatu mal.
Sewaktu pembukaan Store Operation Director MDS Sunny Setiawan mengatakan sangat prospek. "Lokasi ini adalah gerbang menuju Mataram," katanya. Ini adalah gerai ke 141 Matahari Department Store di Lombok City Center (LCC) di Desa Gerimak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer arah timur dari pusat kota Mataram.
MDS di LCC adalah gerai ke-16 yang beroperasi di wilayah Bali dan Kalimantan. Memiliki nilai investasi sekitar Rp 40 miliar, gerai yang menempati lokasi dua lantai seluas 6.000 meter persegi, diyakini tidak kalah dengan gerai yang lain. "Sangat potensial. Lokasi ini strategi adalah penopang Nusa Tenggara Barat," ujarnya. Walaupun ruang yang ditempati lebih kecil tetapi barang-barang bermerek lebih banyak tersedia.
Sebelumnya, MDS di Lombok Epicentrum Mal Mataram yang dibuka 15 Juni 2015 lalu, adalah gerai ke 139 atau ke-10 untuk tahun 2015 ini. Di akhir kwartal IV – 2015. rencana dibuka gerai ke-142 di Hartono Life Style Mall Yogyakarta.
Store Manager Matahari Departement Store di LEM Putu Yuniartha kepada Tempo menyebutkan keberadaan LEM memang luar biasa. ''LEM ini termaju diantara belasan mal se Indonesia,'' ucapnya. Waktu itu belum setahun dibuka, penyewanya sudah mencapai 90 persen. ''Traffic pengunjungnya 10 kali lebih banyak. Penyewa yang mengisi sudah 95 persen,'' ucapnya. LEM berada di jalur strategis, mudah dijangkau menggunakan motor.
Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat Selly Andayani mengatakan kepada Tempo, sudah menerima surat pemberitahuan dari Matahari rencana penutupan tersebut. Tidak bisa dipungkiri kalau LCC memang sepi akibat lokasinya. ''Saya sudah sering bantu mendorong bikin kegiatan di situ,'' katanya. Misalnya mengadakan pasar murah.