Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, pasar industri televisi telah lama berkembang dan memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Namun perlu investasi yang tak sedikit untuk para pemilik stasiun televisi industri bersaing dengan kompetitor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tentu hanya konglomerat papan atas yang mampu menanamkan modal tersebut. Diketahui bahwa mereka memiliki berbagai sumber kekayaan besar lainnya yang bukan hanya didapatkan dari industri media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan laporan Forbes pada 2021, berikut tujuh konglomerat pemilik stasiun televisi di Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia:
1. Hartono Bersaudara
Dua konglomerat media terkaya pertama menurut Forbes jatuh pada Budi Hartono dan Michael Hartono. Kekayaan mereka jauh lebih besar di atas pemilik stasiun televisi lainnya. Diketahui kekayaan mereka mencapai 42,6 miliar dollar AS atau setara Rp668,6 triliun dengan kurs Rp15.695 per dollar AS.
Di bisnis penyiaran, Hartono bersaudara adalah pemilik dari jaringan televisi berbayar Mola TV. Dengan semangatnya untuk berani berinvestasi di industri lain, mereka juga merupakan pemilik dari perusahaan rokok Djarum dan menguasai saham Bank BCA.
2. Chairul Tanjung
Konglomerat media terkaya kedua ialah Chairul Tanjung yang akrab disebut CT atau CT Corps. Ia masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia tahun lalu versi Forbes. Tercatat kekayaannya mencapai 5,5 miliar dollar AS atau Rp 86,32 triliun pada 2021.
Dalam bisnis media, ia merupakan pendiri televisi Trans TV dan Trans7. Namun dirinya juga membentangkan sayapnnya di bisnis ritel dan perbankan, seperti Transmart Carrefour, Bank Mega, Trans TV, Trans7, dan Trans Studio.
Pada 2021, sahamnya di Allo Bank meningkat hampir 100 kali lipat di tengah menaiknya perbankan digital. Chairul juga menanamkan saham di maskapai nasional Indonesia Garuda. Sementara kelompoknya, hampir menguasai sektor waralaba seperti Wendy’s, Versace, Mango, dan Jimmy Choo. Terakhir ia juga diketahui merambah bisnis tambang di Indonesia.
7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Konglomerat media terkaya ketiga adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja, yang merupakan pemilik dari stasiun televisi SCTV dan O’Channel. Bisnisnya semakin ditopang setelah menjadi salah satu pendiri PT Elang Mahkota atau Emtek pada 1983.
Adapun Emtek juga mengambil alih kepemilikan stasiun televisi Indosiar yang sebelumnya dikuasai grup Salim. Tak hanya itu, Emtek juga mengoperasikan delapan rumah sakit di mana enam fasilitas EMC miliknya sendiri dan dua di bawah merek Rumah Sakit Grha yang diakuisisi pada 2021.
4. Peter Sondakh
Konglomerat media terkaya keempat adalah Peter Sondakh. Ia merupakan kepala dari Rajawali Corpora. Perusahaan yang berdiri sejak1984 ini sudah melakukan investasi di berbagai sektor seperti hotel, media, dan pertambangan. Forbes mencatat total kekayaannya mencapai 2,15 millar dollar AS atau setara dengan Rp33,74 triliun.
Khususnya di sektor media, ia menjadi pemilik media Rajawali Televisi atau disingkat dengan RTV. Sebelumnya nama stasiun televisi ini adalah B Channel.
Aset lainnya termasuk penyedia layanan internet Velo Network. Selain itu, ia sempat bekerja sama dengan putra Presiden Soeharto, Bambang Triatmodjo, mendirikan stasiun televisi swasta yang dikenal dengan Rajawali Citra Televisi Indonesia atau RCTI.
5. Mochtar Riady
Konglomerat pemilik stasiun televisi terkaya selanjutnya adalah Mochtar Riady. Pada tahun lalu, Forbes mencatat kekayaannya mencapai 1,85 miliar dollar AS atau Rp29,03 triliun. Pria yang lahir di Jawa Timur ini mengawali kariernya di bisnis perbankan dan mampu menghadang krisis keuangan Asia pada 1977.
Di dalam industri bisnis media, ia sukses membangunnya lewat BeritaSatu Holding atau BeritaSatu Media. Perusahaan media ini juga mengola stasiun televisi yang dikelola oleh BeritaSatu TV, sedangkan di bidang surat kabar mengelola Suara Pembaruan dan Investor Daily.
6. Hary Tanoesoedibjo
Konglomerat pemilik stasiun televisi keenam terkaya adalah Hary Tanoesoedibjo. Forbes pada 2021 mencatat bahwa nilai kekayaannya sebesar 1,02 miliar dollar AS atau Rp 16 triliun. Kekayaanya tersebut bersumber dari sejumlah perusahaan yang didirikannya, terdiri dari stasiun televisi, radio, media online, dan surat kabar.
Lebih spesifik pada bisnis medianya, Hary membangunnya semenjak ia lulus dari kuliah. Saat ini ia masih memiliki lebih dari 60 stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar. Lewat MNC Group, ia mengendalikan stasiun televisi RCTI, MNCTV, dan Global TV. Namun pada 2016, ia mengundurkan diri sebagai CEO Media Nusantara Citra atau dikenal MNC karena ingin fokus pada politik.
7. Susanto Suwarto
Posisi terakhir sebagai konglomerat media di Indonesia adalah Susanto Suwarto. Tercatat oleh Forbes, Susanto memiliki keyaaan senilai 925 juta dollar AS atau Rp14,5 triliun.
Sama seperti Eddy Kusnadi, ia menjadi salah satu komisaris perusahaan Emtek, yang menyediakan layanan PC dan peralatan komputer. Namun saat ini ia lebih fokus dalam bidang TI, media, dan telekomunikasi. Di bidang media, ia memiliki stasiun televisi SCTV dan Indosiar, meskipun sahamnya lebih kecil dibandingkan Eddy Kusnadi.
FATHUR RACHMAN
Baca juga: Pemilik Televisi Sebagai Aktor Politik