Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Insentif Mobil Listrik, Begini Kata Toyota Indonesia

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku pelaku industri otomotif menanggapi rencana pemberian insentif mobil listrik oleh pemerintah.

22 Februari 2023 | 11.34 WIB

Seremoni pelepasan ekspor perdana kendaraan hybrid produksi dalam negeri yakni Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta
Perbesar
Seremoni pelepasan ekspor perdana kendaraan hybrid produksi dalam negeri yakni Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku pelaku industri otomotif menanggapi rencana pemberian insentif mobil listrik oleh pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal ini diungkap Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam pada awak media usai peluncuran kendaraan elektrifikasi Kijang Innova Zenix Hybrid di Toyota Plant 3, Karawang, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya mudah-mudahan bisa memacu, mengakselerasi elektrifikasi di Indonesia," kata Bob, Selasa, 21 Februari 2023.

Menurut Bob, dengan demikian Indonesia bisa menjadi basis otomotif, tidak hanya Ice (internal combustion engine) alias mobil konvensional, tapi juga yang elektrifikasi.

Dalam kesempatan ini, Bob juga mengungkap pihaknya mengekspor Kijang Innova Zenix Hybrid ke beberapa negara. Namun, dia enggan menyebut nama negaranya secara pasti. "Negaranya nggak boleh disebut, nanti negaranya marah soalnya," ujar Bob.

Tetapi, dia menyebut negara-negara tersebut ada di wilayah Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. TMMIN menargetkan mengekspor 8.800 Kijang Innova Zenix Hybrid pada tahun ini.

Sedangkan kapasitas produksi TMMIN sudah mencukupi untuk ekspor. Namun, tinggal supply dan komponennya. 

"Sebenarnya yang kita ekspor sekarang ini udah kita rencanakan, jadi kita udah janji, cuma memang ternyata demand-nya diluar perkiraan kita," lanjut Bob.

Dia melanjutkan, TMMIN nantinya akan berusaha mengoptimalkan alokasi untuk hybrid. Terkait demand, Bob menyebut awalnya TMMIN memperkirakan demand terdiri dari 40 persen hybrid dan 60 persen konvensional.

"Tapi ternyata demand-nya terbalik. Jadi hybrid-nya lebih banyak, 70 persen dan konvensional 30 persen," tuturnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus