Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku pelaku industri otomotif menanggapi rencana pemberian insentif mobil listrik oleh pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini diungkap Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam pada awak media usai peluncuran kendaraan elektrifikasi Kijang Innova Zenix Hybrid di Toyota Plant 3, Karawang, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya mudah-mudahan bisa memacu, mengakselerasi elektrifikasi di Indonesia," kata Bob, Selasa, 21 Februari 2023.
Menurut Bob, dengan demikian Indonesia bisa menjadi basis otomotif, tidak hanya Ice (internal combustion engine) alias mobil konvensional, tapi juga yang elektrifikasi.
Dalam kesempatan ini, Bob juga mengungkap pihaknya mengekspor Kijang Innova Zenix Hybrid ke beberapa negara. Namun, dia enggan menyebut nama negaranya secara pasti. "Negaranya nggak boleh disebut, nanti negaranya marah soalnya," ujar Bob.
Tetapi, dia menyebut negara-negara tersebut ada di wilayah Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. TMMIN menargetkan mengekspor 8.800 Kijang Innova Zenix Hybrid pada tahun ini.
Sedangkan kapasitas produksi TMMIN sudah mencukupi untuk ekspor. Namun, tinggal supply dan komponennya.
"Sebenarnya yang kita ekspor sekarang ini udah kita rencanakan, jadi kita udah janji, cuma memang ternyata demand-nya diluar perkiraan kita," lanjut Bob.
Dia melanjutkan, TMMIN nantinya akan berusaha mengoptimalkan alokasi untuk hybrid. Terkait demand, Bob menyebut awalnya TMMIN memperkirakan demand terdiri dari 40 persen hybrid dan 60 persen konvensional.
"Tapi ternyata demand-nya terbalik. Jadi hybrid-nya lebih banyak, 70 persen dan konvensional 30 persen," tuturnya.
Pilihan Editor: Heru Budi Mau Beli Mobil Listrik untuk Pejabat DKI, Politikus NasDem Sebut Belum Efisien
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.