Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Investor SWF Diharapkan Transfer Keahlian dan Teknologi ke Proyek Infrastruktur

Calon investor SWF diharapkan bisa membawa keahlian (expertise) dan teknologi untuk meningkatkan kinerja jalan tol di seluruh Indonesia.

8 Maret 2021 | 13.46 WIB

Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta - Cikampek arah Jakarta di Karawang, Jawa Barat, Minggu, 2 Agustus 2020. PT Jasa Marga (persero) Tbk memprediksi puncak arus balik libur Idul Adha 1441 H terjadi pada 2 Agustus hingga 3 Agustus. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta - Cikampek arah Jakarta di Karawang, Jawa Barat, Minggu, 2 Agustus 2020. PT Jasa Marga (persero) Tbk memprediksi puncak arus balik libur Idul Adha 1441 H terjadi pada 2 Agustus hingga 3 Agustus. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berharap calon investor yang masuk dan bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bisa membawa keahlian (expertise) dan teknologi untuk meningkatkan kinerja jalan tol di seluruh Indonesia. 

"Dengan demikian pengoperasian dan pemeliharaan bisa dimungkinkan dengan adanya expertise serta teknologi yang dibawa oleh calon investor sehingga dapat memperbaiki kinerja dan efisiensi yang lebih diharapkan," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam diskusi daring di Jakarta, Senin 8 Maret 2021.

Menurut Donny, dalam mandatnya LPI bisa menempatkan pakar khusus di bidang jalan tol dan juga membawa teknologi dari calon investor yang masuk dan bekerja sama dengan lembaga tersebut.

"Sebetulnya dengan adanya SWF untuk mengundang investor lain masuk baik itu domestik maupun internasional juga diharapkan dapat memberikan value creation atau value enhancement," katanya.

Selain itu Donny juga mengatakan terkait pengembangan rest area, hal tersebut merupakan satu konsesi dengan jalan tol, sehingga juga dimungkinkan jika ada keahlian dan teknologi yang dibawa oleh calon investor untuk membuka pengembangan tempat istirahat.

"Terlebih lagi pemerintah sudah menerbitkan regulasi yang membuka  rest area bukan hanya sebagai kewajiban pengelola jalan tol, namun juga potensi bisnisnya, termasuk bagi pengembangan wilayah sekitarnya maupun dari sisi pariwisatanya," kata Donny.



Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kehadiran Indonesia Investment Authority (INA) diharapkan mampu mengakselerasi atau mempercepat pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Sri Mulyani menyebut pemerintah menggunakan instrumen LPI atau SWF untuk mengurangi eksposur utang jangka pendek. Selain itu, kehadiran INA diyakini turut memberikan pilihan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Investor SWF bisa berinvestasi ke Indonesia melalui berbagai jalur dari mulai mereka membeli saham, membeli surat berharga negara, melakukan investasi seperti PMA dan PMDN melalui BKPM, serta mereka juga bisa melakukan kolaborasi kemitraan bersama-sama dengan partner lokalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus