Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan ingin Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cikapali) terintegrasi untuk mencegah kemacetan jalan tol. Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sugihardjo telah menyampaikan usulan itu ke kedua pengelola jalan tol tersebut.
"Nanti saya akan buat tertulis, di samping lisan," katanya di kediaman Menteri Perhubungan, Ahad, 3 Januari 2016. Kedua pengelola jalan tol, yakni PT Jasa Marga (Persero) untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) untuk Jalan Tol Cikopo-Palimanan.
Jika sistem pembayaran kedua jalan tol itu terintegrasi, transaksi di gerbang Cikopo tak diperlukan sehingga gardu tersebut bisa dihapus. Dia mencontohkan keberhasilan pengintegrasian sistem tersebut juga terjadi oleh pengelola jalan tol Citra Marga Nusaphala Persada dan Jasa Marga.
"Harus terintegrasi LMS dan Jasa Marga. Supaya terintegrasi harus menggunakan IT (information technology), enggak bisa manual. Tinggal lihat saja masuknya dari mana, keluar mana kan kelihatan, bebannya LMS berapa, Jasa Marga berapa," katanya.
Sugihardjo pernah meminta petugas jalan tol menghitung lama accounting transaksi jalan tol. Dia mengatakan rata-rata kendaraan membutuhkan waktu lebih dari 8 detik. Sugihardjo juga meminta adanya asisten petugas loket jalan tol agar pelayanan pengembalian pembayaran menjadi lebih cepat.
Dalam usulan itu, dia ingin penggabungan kerja sama pengelolaan gerbang tol antaran Jasa Marga dan LMS menggunakan elektronik ticketing. "Jadi idealnya ke depan kita sudah minta pengelola jalan tol dan BPJT menggunakan dua sistem, pertama adalah menggunakan elektronik ticketing jadi enggak ada transaksi. Kedua kalau sistemnya terintegrasi," kata Sugihardjo.
ALI HIDAYAT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini