Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk. Agus Setiawan mengatakan bahwa keberadaan jalan tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi (MKTT) seksi 1 diharapkan dapat meningkatkan konektivitas guna memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa.
Baca juga: Lebaran 2018, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Dibuka Fungsional
Pasalnya, keberadaan jalan tol tersebut akan mempersingkat waktu tempuh dari Bandara Kualanamu menuju Kota Medan atau sebaliknya, yakni dari saat ini sekitar 2 jam menjadi hanya 45 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami berharap setelah beroperasi secara menyeluruh, jalan tol ini nantinya mampu berkontribusi pada perkembangan perekonomian wilayah," katanya melalui siaran pers, Minggu, 22 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agus mengatakan bahwa jalan tol MKTT seksi 1 (SS Tanjung Morawa—SS Parbarakan) telah berfungsi secara fungsional sejak awal Juni 2018 sebagai jalur fungsional untuk arus mudik dan arus balik Lebaran 2018.
Simpang Susun (SS) Tanjung Morawa—SS Parbarakan memiliki panjang 10,75 kilometer dan sudah siap dioperasikan.
Jalan Tol MKTT seksi 1 akan menghubungkan jalan tol existing Belawan—Medan—Tanjung Morawa (Belmera) dengan jalan tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi seksi 2—6 (Kualanamu—Sei Rampah) yang sebelumnya telah beroperasi sejak 13 Oktober 2017.
Jalan tol MKTT terdiri atas tujuh seksi dengan panjang 61,7 kilometer dan dibangun dengan biaya mencapai Rp4,90 triliun. Pengusahaannya dilakukan PT Jasamarga Kualanamu Tol selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
BISNIS