Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jawa Barat Antisipasi Pelambatan Investasi

Diding Abidin mengatakan, realisasi investasi di Jawa Barat terindikasi melambat.

14 Oktober 2019 | 19.25 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat membuka lokakarya dua tahun Program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum di Hotel Mason Pine, Bandung (09/10).
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat membuka lokakarya dua tahun Program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum di Hotel Mason Pine, Bandung (09/10).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, BANDUNG - Kepala Bidang Pengendalian, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jawa Barat, Diding Abidin mengatakan, realisasi investasi di Jawa Barat terindikasi melambat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Info dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) merekap Triwulan 1 dan 2, terjadi pelambatan karena informasinya para penanam modal menunggu pengumuman resmi dari pemerintah mengenai calon ibukota,” kata dia di Bandung, Senin, 14 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diding mengatakan, realisasi investasi di Jawa Barat pada Semester I, Januari-Juni 2019, menembus Rp 68,7 triliun dari target Rp 121,8 triliun. Realisasi investasi itu melibatkan lebih dari 7.200 perusahaan. “Sudah 56 persen lebih, itu capaian Semester I,” kata dia.

Realisasi investasi di Jawa Barat tersebut diantaranya terdongkrak oleh pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional. Negara yang mencatatkan realisasi investasinya terbesar di Jawa Barat diantaranya China.

“Kalau PMDN itu sektornya infrastruktur dan konstruksi. Kita tahu saya kira, dari jalan tol, kemudian juga Kereta Cepat Indonesia-China (rute) Jakarta-Bandung, dan pelabuhan Patimban. PMA itu kebanyakan dari industri kendaraan bermotor, listrik. Itu kebanyakan dari Jepang dan Singapura,” kata Diding.

Diding mengatakan, pemerintah Jawa Barat masih menunggu realisasi investasi untuk Triwulan III yang dijadwalkan di rilis BKPM bulan ini. “Kita harus siap dengan pelambatan investasi, karena bagaimana pun juga investasi akan lari ke calon ibukota. Tapi itu sebuah tantangan saya kira,” kata dia.

Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Pribadi Santoso mengatakan, Jawa Barat dinilai masih unggul karena jalur konektivitas. Sejumlah infrastruktur penunjangnya diantaranya bandara Kertajati di Majalengka, dan menyusul pelabuhan Patimban di Subang. “Kalau konektivitas bagus, orang bisa menekan biaya logistik,” kata dia, di Bandung, Senin, 14 Oktober 2019.

Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi, Dinas PMPTSP Jawa Barat, Eka Hendrawan mengatakan, pemerintah Jawa Barat bersiap menggelar West Jawa Investment Summit bulan ini. Sejumlah proyek infrastruktur bermodal besar akan ditawarkan. Di antaranya proyek pengembangan monorel Bandung Raya, pengolahan sampah regional Bandung Raya di Legok Nangka, SPAM Jatigede, kawasan industri di Lido Kabupaten Bogor, serta calon KEK Pariwisata di Jawa Barat di Pangandaran dan Sukabumi.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus