Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno bakal mengandalkan strategi bebeda dengan pasangan calon presiden - wakil presiden inkumben Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan. Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga mengatakan jagoannya tidak bakal terpancing mengeluarkan Kartu Prakerja seperti Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tidak ingin menjadikan generasi milenial sebagai generasi 'tangan di bawah'," ujar Dewan Pakar BPN Prabowo - Sandiaga, Dradjad Wibowo, melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2019.
Dradjad mengatakan pemerintah justru lebih perlu mendorong sumber daya manusianya agar menjadi pembuat lapangan pekerjaan atau pekerja dengan keahlian tinggi. Ia berujar Prabowo bakal lebih fokus kepada usaha menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya untuk mencapai full employment.
Menurut dia, full employment tak berarti pengangguran nol, melainkan sedikit di atas nol. Sebabnya selama ini masuh ada pengangguran siklikal akibat siklus bisnis dan permintaan agregat, serta pengangguan struktural akibat kekurangan SDM dengan keahlian sesuai.
Dengan fokus itu, Dradjad mengatakan program ekonomi dirancang ke arah penciptaan lapangan kerja semaksimal mungkin. "Misalnya, peningkatan produksi tanaman sumber pangan dan energi, industrialisasi pertanian, dan infrastruktur pertanian dan pedesaan," kata dia. "Itu semua multiplier kesempatan kerjanya besar sekali."
Di samping itu, Dradjad menambahkan, pemerintahan Prabowo - Sandiaga bakal mengutamakan tenaga kerja lokal ketimbang asing. Selain itu mereka juga akan memberi insentif bagi start-up berbasis inovasi, program OK-OCE, wisata halal dan program lainnya.
"Bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan, disediakan program pelatihan dan magang yang ekstensif," kata Dradjad. Langkah itu, menurut dia, lebih mendidik bagi anak muda yang masih menganggur, ketimbang memberi tunjangan pengangguran menggunakan kartu prakerja ala Jokowi.
Berita terkait: Tunjangan Pengangguran Hanya Bisa Diterapkan di Negara Maju
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bakal meluncurkan Kartu Prakerja. Hal tersebut disampaikan kala berorasi di Sentul International Convention Center (SICC), di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 24 Februari lalu. Salah satu fasilitas bagi pemegang kartu prakerja adalah tunjangan bagi mereka selama masa menganggur.
Selain itu, Jokowi berjanji memberikan layanan pelatihan vokasi, meningkatkan atau memberikan pelatihan bagi yang belum bekerja, bagi yang sudah bekerja dan akan berganti pekerjaan. Ia menargetkan 2 juta orang mengikuti pelatihan vokasi sehingga SDM Indonesia bersaing di luar negeri.