Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan kontruksi proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya bakal dimulai paling cepat pada akhir 2023. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan pemerintah bakal berkolaborasi dengan investor asal Jepang, Japan International Cooperation Agency atau JICA, untuk menggarap proyek tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pekan depan akan kami tandatangani MoU teknisnya,” ujar Zulfikri saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, pemerintah masih menimbang poin-poin teknis yang akan disepakati dalam MoU pembangunan kereta semi-cepat bersama Jepang. Poin-poin teknis itu meliputi pembuatan jalur eksisting kereta, pembagian local content, kebijakan terkait penutupan perlintasan sebidang, hingga skema pembiayaan.
Setelah meneken MoU, pemerintah dan investor akan mulai melakukan studi kelayakan untuk menyiapkan rancang bangun dasar dan pembebasan lahan. Adapun saat ini pemerintah belum dapat memastikan besaran investasi yang diperlukan untuk pembangunan kereta cepat.
“Belum tahu berapa investasinya. Ini nanti ada di property survey. Kan katakanlah masih ada perlintasan sebidang, mau kita bikin tidak sebidang. Sekarang lagi menghitung itu,” ujar Zulfikri.
Investasi paling besar ditengarai akan dikucurkan untuk konstruksi fisik pembuatan jalur tambahan dan penutupan perlintasan sebidang. Zulfikri mengatakan perlintasan sebidang di Jakarta hingga Surabaya saat ini berjumlah 1.992.
Di perlintasan tersebut akan dibangun jembatan layang di 400 titik. Karena itu, Kementerian Perhubungan bakal mengkomunikasikannya juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut Zulfikri, kereta semicepat akan menekan waktu tempuh mencapai setengah dari kecepatan kereta api reguler. Kereta semicepat akan mengantar penumpang dari Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya dengan waktu tempuh 5,5 jam. “Kecepatan kereta semi cepat nantinya 160 kilometer per jam,” ujarnya.