Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenkeu Berulang Kali Minta Maaf, Kali Ini Soal Cuitan Pegawai Bea Cukai

Kemenkeu harus meminta maaf berulang kali terkait isu-isu yang menerpa Bea Cukai belakangan ini.

24 Maret 2023 | 13.23 WIB

Ilustrasi Twitter Foto Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Twitter Foto Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu harus berulang kali meminta maaf dalam sepekan ini. Setidaknya, terhitung sudah tiga kali permintaan maaf dilontarkan Kemenkeu terkait isu pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kemenkeu. Teranyar, permintaan maaf Kemenkeu berhubungan dengan cuitan seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu, Widy Heriyanto.

Cuitan pegawai Ditjen Bea Cukai viral

Cuitan Widy viral di media sosial Twitter lantaran komentarnya terhadap curhatan warganet yang dinilai tak pantas. Cuitan Widy yang disorot warganet sebagai berikut:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo skrg kan jadinya lo bacot tanpa minim literasi peraturan," balas Widy melalui akun Twitternya, @wadawidy, Rabu 22 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cuitan Widy lainnya yang disorot warganet adalah "Para babu sibuk belain tuan nya." Selain itu, Widy juga menjawab pertanyaan soal perbedaan penanganan oleh Bea Cukai indonesia dan Kepabeanan Singapura. "2013 kejadian, sampe skg masa g pernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo nya jg gak cari tau. Ga perlu jadi bea cukai buat ngasi paham ‘barang impor ya wajib bayar pajak impor’. Dan jgn menggeneralisir case lo dgn bawa "WNI se Indonesia komplen," cuit Widy.

Komika Arie Kriting menanggapi cuitan tersebut dan me-mention Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo.

"Pak @prastow mohon maaf, ini karena lagi banyak masyarakat yang resah, mungkin pegawainya dikurangi dulu main sosmednya kalau gak bisa menahan emosi begini. Pasti berat melihat situasi yang kayak gak ada habisnya menyoroti kinerja teman-teman di sana. Semoga tetap istiqomah," tulis Arie Kriting dalam akun Twitternya @Arie_Kriting, Kamis 23 Maret 2023.

Hal ini langsung ditanggapi oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo melalui Twitter pribadinya.

"Siap Bang @Arie_Kriting Banyak terima kasih utk masukan yang sangat baik. Kami sdh menyampaikan ke internal utk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih utk masukan dan kritik publik," cuit Prastowo, Kamis kemarin.

Selanjutnya: Pada hari itu juga, Widy kemudian…

Pada hari itu juga, Widy kemudian meminta maaf yang tersinggung dengan cuitannya. Dilihat dari tangkapan layar yang di akun @PartaiSocmed, begini permohonan maaf Widy:

"To Kris & Team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata2 yang lebih bijak pada cuitan2 yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak. Saya juga meminta maaf kpd institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya untuk lebih bijak ke depannya."

Isu bea masuk piala dan koper diacak-acak

Sebelumnya, Kemenkeu juga pernah meminta maaf terkait oknum pegawai Bea Cukai dalam viralnya keluhan dan pengalaman buruk yang menimpa Fatimah Zahratunnisa dan Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid.

Berawal dari cuitan Fatimah via akun @zahratunnisaf yang mengeluhkan tagihan biaya bea masuk dan pajak impor yang mencapai Rp 4 juta. Padahal, barang itu berupa piala kemenangan usai dirinya menang kontes menyanyi di Jepang.

Keluhan berikutnya muncul dari Alissa Wahid. Putri sulung Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menceritakan pengalaman tak enak karena isi kopernya pernah diacak-acak oknum petugas Bea Cukai di bandara setelah pulang dari konferensi di Taiwan.

Cerita itu diungkapkan melalui Twitter, menanggapi cuitan lain tentang buruknya perlakuan petugas bandara kepada TKW yang pulang ke Indonesia. Alissa kemudian menjelaskan bahwa dia sempat dicecar berbagai pertanyaan dari petugas ketika kopernya diacak-acak.

Yustinus Prastowo lantas merespons kedua isu tersebut dengan meminta maaf dan mengakui pelayanan Bea Cukai belum sepenuhnya ideal di lapangan. Pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan pembenahan pelayanan.

"Bahwa di lapangan masih belum sepenuhnya ideal, kami akui dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan pelayanan," lanjutnya.

MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus