Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara mengusung konsep Smart Future Forest City dengan label sebagai kota hijau yang cerdas dan rendah emisi karbon. Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono mengatakan konsep ini sejalan dengan kota hutan tropis yang cerdas dan keberlanjutan sebagai bagian dari kota dunia pada abad 21.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, bagaimana penerapan konsep tersebut di IKN nanti? Berikut ulasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari media sosial resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), dengan konsep Smart Future Forest City, akan ada lebih dari 75 persen kawasan IKN yang merupakan ruang hijau dan sisa 25 persen lagi akan digunakan sebagai lahan pembangunan.
"75 persen lahan akan dipertahankan sebagai kawasan hijau berupa hutan dan juga bagian dari komitmen Indonesia dalam penanggulangan perubahan iklim," tulis Kementerian PUPR, Sabtu, 22 April 2023.
Adapun setiap bangunan akan didukung dengan konstruksi yang ramah lingkungan, seperti menerapkan biomimikri atau layanan secara berkelanjutan untuk kemajuan makhluk hidup dan ekosistem.
Kemudian, Kementerian PUPR juga menuliskan 80 persen masyarakat IKN akan menggunakan transportasi publik yang diatur secara khusus untuk menggunakan transportasi umum, sepeda, dan berjalan kaki, "Transportasi di IKN juga akan menggunakan transportasi ramah lingkungan," kata Kementerian PUPR.
Sebagai kota hutan, IKN juga akan menerapkan rendah emisi karbon, karena menggunakan energi terbarukan. Menurut Kementerian PUPR, kebutuhan energi IKN 100 persen akan dipasok dari energi terbarukan, di antaranya bersumber dari tenaga matahari, angin, dan gas.
Hal ini juga diamini oleh Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono yang mengatakan pemerintah menegaskan komitmennya terhadap energi hijau dalam membangun ibu kota baru, Nusantara. Seluruh sumber energi yang digunakan di IKN Nusantara menggunakan energi baru terbarukan, seperti solar, air dan angin.
“Ini bentuk komitmen kami, dan IKN Nusantara akan menjadi hub transisi energi di regional dan dunia, dan pada 2045 Nusantara akan menjadi kota dengan emisi yang netral,” kata Bambang Susantono.
Pilihan Editor: Ini Jumlah Kendaraan Tinggalkan Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur Selama Mudik Lebaran 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini