Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kisah Pedagang Sapi dari Ngawi, Kejar Cuan dari Hewan Kurban

Banyak pedagang ternak dari luar Jakarta datang ke Ibu Kota untuk menjual hewan kurban menjelang Idul Adha

6 Juni 2024 | 07.00 WIB

Agus Wahyudi, penjual sapi kurban asal Ngawi yang memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Fitri untuk menjual sapi di Jakarta, 5 Juni 2024. Foto/Maulani Mulianingsih.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Agus Wahyudi, penjual sapi kurban asal Ngawi yang memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Fitri untuk menjual sapi di Jakarta, 5 Juni 2024. Foto/Maulani Mulianingsih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Adha, bermunculan penjual sapi dadakan di pinggiran jalan di Jakarta. Momentum setahun sekali seperti ini nampak tak ingin dilewatkan para penjual sapi untuk meraup untung dari penjualan hewan kurban lebih banyak.

Hal tersebut dilakukan penjual sapi asal Ngawi, Jawa Timur, Agus Wahyudi, 43 tahun, yang jauh-jauh ke Jakarta untuk memanfaatkan momentum ini. "Wong namanya orang cari sapi jantan kalau menjelang kurban kan banyak yang beli. Kalau di kampung harganya beda dengan hari kurban seperti ini," ungkap Agus yang ditemui di kawasan Jakarta Barat, 5 Juni 2024.

Agus menjual sapi simental dan limosin. Menurut dia, harga sapi yang dijualnya bervariasi. Bergantung pada bobot sapi yang diinginkan pembeli. Namun Agus tidak berani mematok harga pasti.

Ia hanya menentukan kisaran harga yang mungkin dijangkau pembelinya. "Nanti kalau ada yang mau beli bisa dinego lah, kalau harga pas kan ya tidak bisa. Orang kan pasti nawar. Nanti kalau saya pasin harga segini, dia nawar, saya udah enggak bisa ngomong," tutur Agus.

Rata-rata, sapi berbobot 400 kilogram Agus jual mulai di kisaran Rp 21 juta hingga Rp 26 juta. Sedangkan sapi dengan bobot 200-an kilogram dijual dengan harga Rp 18-21 juta.

Harga tersebut menurut Agus, berbeda dengan harga sapi yang dijualnya di Ngawi. Selain karena momentum hari raya kurban, harganya jadi lebih mahal karena ada tambahan biaya operasional lantaran mengangkut sapi-sapi itu ke Jakarta. "Selisih harganya berkisar antara Rp 2-3 juta," kata Agus.

"Kalau sudah sampe sini (Jakarta) harganya beda, sewa truknya aja lima juta, belum membiayai yang mencarikan rumput, pakan sapinya setiap hari, sewa tempat, biayanya kan perlu lebih banyak," bebernya. Agus juga bercerita harus menyewa dua truk untuk membawa 18 ekor sapi dari Ngawi.

Agus mengaku sudah lima tahun pergi jauh dari kampung untuk menjual sapi menjelang hari raya kurban. Ini adalah tahun pertamanya menjual sapi di Jakarta. "Sebelumnya, jualannya di Cinere, Depok, di sana jualan udah 4 kali setiap Idul Adha," Ungkap Agus.

Agus memilih lokasi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena berbagai alasan. Menurutnya, di lokasi sebelumnya sudah banyak penjual sapi yang jaraknya saling berdekatan. Kini, ia ingin mencoba peluang baru dengan lokasi penjualan yang berbeda. "Ya kita coba-coba, di sini dengan di sana lebih baik yang mana perdagangannya, kita kan perlu coba-coba," kata Agus.

MAULANI MULIANINGSIH (MAGANG)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus