Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Komedi untuk Orang Sibuk

Di antara maraknya tayangan komedi situasi di stasiun televisi, muncul Camera Cafe, yang berdurasi superpendek. Efektif mencapai target pemirsa.

15 Desember 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JOHN memperlihatkan dasi barunya kepada teman sekantornya, Harvey, dengan wajah lesu. Menurut John, dia memakai dasi bermotif jelek itu lantaran dipaksa sang mertua. Harga dasi yang dibeli di Pasar Tanah Abang itu cuma Rp 5.000.

Sesaat kemudian, bos mereka datang sembari memamerkan dasi barunya yang motif dan warnanya persis milik John. ”Ini dasi yang baru saya beli di mal. Harganya sejuta,” kata sang bos dengan bangga. Harvey pun dengan gaya tak berdosa bercerita tentang dasi murahan milik John. Sang bos merasa dilecehkan dan memaksa John melepas dasinya.

Itulah kisah dalam salah satu episode Camera Cafe, sebuah komedi situasi di Metro TV. Acara yang ditayangkan sejak Maret lalu itu tiap episodenya hanya berdurasi tiga hingga lima menit. Uniknya, acara ini dibuat dengan satu kamera statis yang seolah-olah diletakkan di dalam mesin pembuat kopi di sebuah kantor. Penonton seperti mengintip adegan tersebut dari balik kamera itu. Adapun para pemain harus berakting dengan cara menghadap lurus ke arah kamera. Mereka berdialog sambil sesekali menyodorkan gelas ke arah kamera, seolah-olah sedang mengambil kopi dari mesin.

Kehadiran Camera Cafe telah menambah riuh-rendah acara komedi situasi yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi. Trans TV, misalnya, punya Sketsa dan Prime Time, ANTV memiliki Tawa Sutra, Abdel dan Temon ditayangkan di Global TV, atau Full Colours di Trans-7. Namun yang membuat Camera Cafe berbeda, selain durasinya yang superpendek, juga cara pengambilan gambar yang hanya dari satu sudut.

Sayangnya, acara ini bukan orisinal buatan orang Indonesia. Tayangan ini merupakan adaptasi program komedi rancangan Bruno Solo, Yvan Le Bolloc’h, dan Alain Kappauf, yang disiarkan di Channel M6, Prancis, pada 2001-2003. Komedi situasi ini sudah dibuat dalam beragam versi di 25 negara, termasuk Thailand dan Filipina. Untuk menayangkan versi Indonesia, Metro TV membayar royalti ke Channel M6. Adapun penulis naskah dan sutradaranya adalah Aris Nugraha, yang pernah menggarap serial komedi Bajaj Bajuri.

Ketika mulai ditayangkan, program ini hanya hadir dua kali sehari. Namun kini ia hadir tiga kali sehari, pukul 08.55, 14.27, dan 20.55, sebelum Headline News. Tiap Sabtu pukul 22.30, kumpulan adegan Camera Cafe ditayangkan dalam durasi 30 menit.

Manajer program Metro TV, Agus Mulyadi, menyatakan bahwa tayangan ini tepat bagi pemirsa Metro TV yang sibuk sehingga tidak punya banyak waktu menonton televisi. ”Jadi, kalau ada cerita lucu yang pendek, mereka masih sempat menikmatinya,” katanya.

Menurut Andini Wijendaru, Communications Executive AGB Nielsen, rating Camera Cafe pada November lalu memang hanya 0,2. Bandingkan dengan acara serupa, Primetime, yang mencapai 3,7—tayangan ini ditonton 3,7 persen dari 42,6 juta penonton televisi dari berbagai usia dan golongan ekonomi. Sedangkan peringkat Sketsa 2,4, dan Tawa Sutra 1,9.

Namun, masih menurut Andini, Camera Cafe punya kekuatan lain. Acara ini terbukti paling sukses dari segi ketepatan terhadap sasaran pemirsa, dengan indeks 152. Analisis indeks AGB Nielsen yang sangat jarang diperhatikan ini digunakan untuk melihat efektivitas program televisi dalam meraih target pemirsa tertentu. Artinya, sejak awal Camera Cafe sengaja dirancang khusus untuk pemirsa Metro TV yang berusia 20 tahun ke atas dari golongan ekonomi atas. ”Jika indeksnya sama atau lebih tinggi dari 100, sebuah program dinilai telah mencapai sasaran pemirsa yang diinginkan,” kata Andini.

Nur Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus