Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pemerintah mensubsidi bunga KUR.
Bank swasta juga bersemangat menyalurkan kredit bagi UMKM.
Perbankan perlu mempermudah proses pengajuan kredit.
JAKARTA — Perbankan terus berupaya meningkatkan porsi penyaluran kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank Indonesia melaporkan, hingga akhir 2022, total penyaluran kredit segmen UMKM sebesar Rp 1.351,2 triliun, naik 10,45 persen dibanding pada 2021.
Berdasarkan skala usaha, kredit bagi segmen usaha mikro mencatatkan porsi terbesar, yaitu Rp 532,72 triliun, diikuti usaha kecil sebesar Rp 466,71 triliun dan usaha menengah sebesar Rp 351,82 triliun. Adapun berdasarkan peruntukannya, sebanyak Rp 1.015,6 triliun digunakan untuk modal kerja dan Rp 335,6 triliun untuk investasi.
Bank dengan penyaluran kredit UMKM terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sepanjang 2022, BRI menyalurkan kredit secara konsolidasi senilai Rp 1.139,08 triliun, di mana sebanyak 84,74 persen merupakan kredit UMKM. Jumlah itu naik 9,2 persen dibanding penyaluran kredit pada 2021.
"Pembiayaan paling banyak disalurkan kepada segmen mikro, yaitu sebesar Rp 551,27 triliun atau tumbuh 13,9 persen, diikuti segmen kecil dan menengah sebesar Rp 246,4 triliun," ucap Direktur Utama BRI, Sunarso, kemarin.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menimpali, pada tahun ini, BRI akan berusaha memperbesar porsi penyaluran kredit UMKM, utamanya melalui kredit usaha rakyat (KUR). BRI, kata dia, menargetkan komitmen penyaluran KUR sebesar Rp 270 triliun sesuai dengan alokasi pemerintah. “Kami optimistis dapat mencapai target tersebut, mengingat kemampuan BRI mencairkan KUR sebesar rata-rata Rp 1 triliun per hari,” katanya. Pada 2022, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 252,38 triliun kepada 6,5 juta debitor.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo