Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny Plate mengatakan Presidensi G20 Indonesia berhasil mempertemukan Amerika Serikat dan Cina setelah hubungan dagang kedua negara memanas. Kemarin, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Xi Jinping bertemu secara bilateral di sela-sela KTT G20.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Setelah AS-Cina hampir 5 tahun tidak pernah bertemu, kemarin Biden dan XI bertemu bahkan hampir 3 jam membicarakan banyak hal. Ini memberikan memberikan gambaran yang baik bahwa Indonesia berhasil menjembatani kedua negara dan ekonomi dunia," ujar Jhonny Plate kepada Tempo saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa, 15 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Jhonny, pertemuan Biden dan Xi Jinping telah memberikan sinyal yang positif bagi kesepakatan yang akan diambil dalam KTT yang berlangsung 15-16 November. Dia meyakini akan ada titik temu mengenai permasalahan-permasalahan geopolitik yang masih alot karena memanasnya perang Rusia dan Ukraina.
"Soal geopolitik ini diusahakan sehingga ada titik jumpa," ucap Jhonny.
Lebih lanjut, Jhonny menuturkan pertemuan antara Biden dan Xi dalam KTT G20 Presidensi Indonesia telah menumbuhkan kepercayaan asing. "Atas dasar itu mudah2an geopolitiknya juga bisa terselesaikan.
Biden dan Xi telah bertemu di Bali pada Senin, 14 November 2022, menjelang KTT G20. Kedua pemimpin membahas potensi pemulihan hubungan Beijing dan Washington.
"Menurut saya, sebagai pemimpin kedua negara kita bertanggung jawab, untuk menunjukkan bahwa China dan Amerika Serikat dapat mengelola perbedaan kita, mencegah persaingan menjadi sesuatu yang mendekati konflik, dan untuk menemukan cara untuk bekerja sama dalam isu-isu global yang mendesak, yang membutuhkan kerjasama kita bersama," kata Biden dalam pernyataan pembukanya.
Pertemuan yang dilakukan di Hotel Mulia, Nusa Dua, ini merupakan tatap muka pertama Xi dan Biden. Mereka sebelumnya telah melakukan lima panggilan telepon atau video sejak Biden menjadi presiden pada Januari 2021.
Senada dengan Biden, Xi menyebut, sebagai pemimpin dua negara besar, AS dan China perlu memetakan arah yang tepat mengenai hubungan bilateral keduanya. Pemimpin Partai Komunis China itu bahkan membuka potensi meningkatkan kerja sama.
"Seorang negarawan harus memikirkan dan tahu kemana harus memimpin negaranya. Dia juga harus memikirkan dan tahu bagaimana bergaul dengan negara lain dan dunia yang lebih luas," kata Xi di sela-sela KTT G20.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DANIEL AHMAD
Baca juga: Prabowo Bicara Ketahanan Pangan di KTT G20, Ini Nasib Proyek Lumbung Pangannya di Kalimantan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini