Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kuatkan Pendidikan Vokasi, Konsorsium Pengusaha Fokus pada 3 Hal Ini

Pentingnya dukungan pihak swasta dan pemerintah daerah dalam pendidikan vokasi Indonesia.

4 Maret 2023 | 23.31 WIB

Ilustrasi peningkatan kualitas tenaga kerja dari lulusan SMK dan Pendidikan Vokasi. Foto: freepik
Perbesar
Ilustrasi peningkatan kualitas tenaga kerja dari lulusan SMK dan Pendidikan Vokasi. Foto: freepik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Konsorsium Pengusaha, Primadi Serad mendukung kolaborasi antara pihak, termasuk  pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan pendidikan vokasi Indonesia. "Kami meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Tantangan ke depan, dibutuhkan generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompeten di bidangnya," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada awal Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saat ini, guna mendukung Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK), Konsorsium Pengusaha melakukannya melalui tiga komponen utama. Pertama adalah pembangunan soft skill yang mencakup penyelarasan kurikulum, pembangunan kapasitas para guru dan pengembangan pembelajaran. Kedua adalah bantuan peralatan yang dipilih untuk mendukung “merdeka belajar” sesuai kebutuhan industri, serta renovasi ruang kelas atau ruang praktek untuk membuat suasana belajar menyenangkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam mendukung pendidikan vokasi ini, organisasi yang didirikan pada 2021 ini, fokus pada revitalisasi SMK. Mereka memilih sekolah yang selaras dengan fokus rekomendasi Kemendikbudristek, menyelaraskan kurikulum dengan industri, melatih guru, membantu infrastruktur dan mengembangkan teaching factory. Selain itu Konsorsium mendukung pembelajaran link and match konsep 8+i dengan melakukan investasi dalam 3 komponen yaitu:

1. Soft Program

Hal ini meliputi penyelarasan kurikulum, pelatihan dan magang guru untuk meningkatkan kapasitas guru dan pengembangan pembelajaran, hingga meningkatkan keterserapan lulusan. SMK disiapkan untuk mampu mendirikan dan mengelola Teaching Factory (TEFA), melatih soft skills dan hard skills melalui pekerjaan atau karya nyata yang dinilai langsung oleh industri atau pasar; hingga menjadikan SMK bagian dari rantai nilai pasok industri.

2. Peralatan

Peralatan dipilih yang mendukung ‘merdeka belajar’ dan sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga lulusan siswa sudah terupdate sesuai perkembangan jaman dan terbiasa menggunakan peralatan sesuai standar industri.

3. Infrastruktur atau fisik

Renovasi ruang kelas atau ruang praktek guna membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan mendukung ‘merdeka belajar’.

Primadi Serad menambahkan bahwa Program Konsorsium Pengusaha bertujuan untuk menciptakan lulusan siap kerja dengan kompetensi keahlian sesuai standar yang dibutuhkan oleh industri.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meresmikan Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) di SMKN 8 Surakarta, Jawa Tengah. Ganjar berterima kasih kepada Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI: Indofood, Sinar Mas, Yayasan Bakti Barito, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garudafood, Ciliandra, dan Astra yang telah merevitalisasi sekolah di Jawa Tengah.

"Dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat kepada 10 SMK yang telah direvitalisasi, SMKN 2, 4, 5, 6, 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMKN 3 Semarang, SMKN 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati. Semoga bantuan ini dapat dijadikan sebagai motivasi dalam pembelajaran anak-anak dan para guru sehingga suasana belajar mengajar lebih menyenangkan dan tujuan untuk meluluskan siswa SMK berdaya saing tinggi di dunia kerja dapat tercapai,” kata Ganjar.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming pun berterima kasih atas bantuan yang diberikan. "Semoga lulusan SMK di Surakarta semakin unggul dan punya daya saing tinggi,” kata Gibran. 

Kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Konsorsium Pengusaha RI hingga saat ini telah merevitalisasi sebanyak 10 SMK di Jawa Tengah, sehingga pada akhir 2023 akan mencapai 16 SMK yang direvitalisasi dengan total biaya Rp 58 miliar. Tujuh SMK yang diresmikan hari ini merupakan Program SMK PK dengan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2022. Dukungan Konsorsium Pengusaha RI untuk program SMK PK dengan Skema Pemadanan masih akan berlanjut di tahun 2023.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus