Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kubu Prabowo Sebut Gaji Dokter Rendah, Lampirkan Laporan JDN

Juru bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid mempublikasikan laporan investigasi kesejahteraan dokter yang dilakukan JDN Indonesia.

21 Januari 2019 | 19.00 WIB

Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Medika, Gamal Albinsaid, di Jakarta, 22 Maret 2016. TEMPO/Frannoto
Perbesar
Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Medika, Gamal Albinsaid, di Jakarta, 22 Maret 2016. TEMPO/Frannoto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid mempublikasikan laporan investigasi kesejahteraan dokter yang dilakukan oleh Junior Doctors Network (JDN) Indonesia. Laporan ini ditampilkan Gamal untuk memperkuat pernyataan Prabowo soal gaji dokter Indonesia lebih rendah dari juru parkir mobil, yang disampaikan saat pidato kebangsaan, 14 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Narasi Pak Prabowo adalah memastikan kesejahteraan tenaga kesehatan," tulis Gamal yang juga berprofesi sebagai dokter ini lewat akun twitternya @Gamal_Albinsaaid pada 19 Januari 2019. "Semoga jika terpilih, Prabowo-Sandi mampu mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan yang lebih baik."

Beberapa temuan ditampilkan dalam laporan ini. Pertama yaitu gaji dokter umum di tempat kerja utama di Indonesia. Hasilnya, 8,89 persen dokter mendapat gaji di bawah Rp 1,5 juta per bulan.  Lalu, 26,24 persen atau lebih dari seperempat dokter hanya mendapat gaji di bawah Rp 3 juta per bulan.

Temuan kedua yaitu soal distribusi gaji dokter di bawah Rp 3 juta per bulan. Dari beberapa provinsi, mayoritas dokter bergaji rendah ini terdapat di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 19,61 persen. Diikuti oleh DKI Jakarta sebanyak 15,69 persen, lalu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara, sama-sama 11,76 persen.

Temuan ketiga yaitu soal kesesuaian gaji di tempat praktik utama dengan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hasilnya, 94,47 persen dokter tidak mendapatkan gaji yang sesuai dengan rekomendasi IDI. Hanya 5,53 persen saja yang sesuai rekomendasi IDI.

Tak hanya lewat data itu, Gamal juga menyampaikan bahwa dalam sepekan terakhir, Ia menerima keluhan dari seorang bidang yang hanya mendapatkan gaji Rp 300 ribu dan seorang perawat yang hanya mendapatkan gaji Rp 250.000. "Oleh karena itu, kesejahteraan tenaga kesehatan lain juga akan menjadi perhatian kami," ujar pendiri klinik Indonesia Medika ini.

Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berupaya meminta konfirmasi ke pihak JDN Indonesia. Sementara Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih, membenarkan bahwa banyak gaji dokter masih di bawah standar atau hanya sekitar Rp 3 juta per bulan. "Itu banyak laporan dari kawan-kawan dokter dari berbagai daerah," ujarnya ketika dihubungi, 16 Januari 2019.

Faqih menjelaskan, gaji paling kecil yaitu Rp 2,4 juta per bulan diterima oleh dokter umum pemula PNS golongan III. Bahkan, untuk yang berstatus honorer, gaji pokoknya lebih rendah lagi. "Ada yang sudah pengalaman kerja, tambahan gaji pokoknya paling dikisararan Rp 2,7 sampai Rp 3,5 juta," ujarnya.

Sementara, Kepala Biro Humas Kementerian Kesehatan, Widyawati Rokom telah menjelaskan bahwa pendapatan seorang dokter tidak hanya berasal dari gaji pokok. "Dokter juga mendapat tunjangan keluarga, tunjangan fungsional, tunjangan kinerja dan dana kapitasi puskesmas atau klinik," ujarnya, 16 Januari 2019.

Namun Widyawati tidak menjawab tegas apakah gaji pokok beberapa dokter di Indonesia memang di bawah Rp 3 juta rupiah per bulan, seperti yang disampaikan oleh Prabowo. Ia hanya menjawab, "Alhamdulillah...bisa buat makan tiga kali sehari pakai minum, bisa buat istri, buat orangtua dan tambahan sedekah."

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus