Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUBSIDI bahan bakar minyak (BBM) kini malah mirip labirin. Berliku-liku, penuh jebakan, dan sering kali jalan keluarnya cuma satu. Pangkal soalnya adalah kenaikan besaran subsidi BBM tahun ini yang luar biasa, empat kali lebih dari yang dianggarkan sebelumnya. Pemerintah Megawati Soekarnoputri dan DPR lama (1999-2004) sepakat mengurangi jumlah subsidi dari yang semula diusulkan pemerintah, Rp 63,1 triliun, menjadi Rp 59,2 triliun, dengan penghematan Rp 3,9 triliun. Penghematan ini antara lain dipakai untuk menaikkan anggaran pembangunan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo