Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Laju Saham Asia dan Amerika Diprediksi Positif, Eropa Variatif

Sentimen positif pada pasar saham Asia disebabkan aksi tunggu pelaku pasar untuk mengantisipasi pertemuan The Fed dan adanya harapan positif.

21 September 2017 | 10.15 WIB

Monitor yang menampilkan berita TV tentang peluncuran rudal Korea Utara (kanan), nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS (kiri dan atas layar biru) dan rata-rata saham Niikei Jepang (layar biru bawah) terlihat di perusahaan perdagangan valuta asing di To
Perbesar
Monitor yang menampilkan berita TV tentang peluncuran rudal Korea Utara (kanan), nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS (kiri dan atas layar biru) dan rata-rata saham Niikei Jepang (layar biru bawah) terlihat di perusahaan perdagangan valuta asing di To

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada melihat terjadi sentimen positif pada pasar saham Asia. Hal tersebut disebabkan aksi tunggu pelaku pasar untuk mengantisipasi pertemuan Federal Reserve System atau The Fed dan adanya harapan positif dari hasil rapat The Fed tersebut.

"Kembali melemahnya laju JPY seiring penguatan USD membuat Nikkei bertahan positif," kata Reza Priyambada, Kamis, 21 September 2017.

Korea Composite Stock Price Index atau KOSPI melemah, diperberat adanya aksi jual pada saham-saham teknologi meski juga diimbangi dengan kenaikan saham-saham otomotif. Pelemahan juga terjadi pada ASX dengan adanya aksi jual pada saham-saham telekomunikasi.

"Di lain bursa, sejumlah indeks saham Tiongkok bergerak di zona hijau," kata Reza.

Di Amerika adanya indikasi kenaikan suku bunga berikutnya dan pengurangan neraca keuangan The Fed memberikan sentimen positif pada laju bursa saham AS. Saham-saham perbankan kembali diburu pelaku pasar.

"Pernyataan Hawkish dari The Fed membuat laju imbal hasil obligasi AS mengalami kenaikan sehingga berimbas pada saham-saham perbankan tersebut," kata Reza.

Dalam pertemuan The Fed kali ini masih mempertahankan suku bunganya sehingga memberikan penilaian akan adanya kenaikan selanjutnya di akhir tahun ini.

Sedangkan, laju bursa saham Eropa cenderung bergerak variatif seiring aksi pelaku pasar yang menahan diri dalam mencermati sentimen geopolitik di Semenanjung Korea setelah Presiden Trump berbicara di PBB dan menunggu hasil dari pertemuan The Fed.

Saham-saham utilitas mengalami pelemahan seiring adanya beberapa emiten di sektor tersebut yang di-downgrade. "Pelemahan tersebut terimbangi dengan kenaikan di saham-saham telekomunikasi seiring upgrade beberapa emiten di dalamnya serta saham-saham ritel setelah data penjualan ritel Inggris mengalami kenaikan," kata Reza Priyambada.

HENDARTYO HANGGI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus