Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Lo Kheng Hong Cerita Lebih Pilih Jadi Value Investor Ketimbang Trader, Kenapa?

Investor Lo Kheng Hong mengaku lebih memilih menjadi value investor di pasar modal ketimbang trader. Apa alasannya?

23 April 2022 | 14.26 WIB

Lo Kheng Hong. Ui.ac.id
Perbesar
Lo Kheng Hong. Ui.ac.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Investor Lo Kheng Hong mengaku lebih memilih menjadi investor ketimbang trader. Sebagai value investor di pasar modal, ia menyatakan bisa mendapat keuntungan jauh lebih besar ketimbang melakukan trading. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya dari dulu sudah jadi value investor, tidak trading. Karena kalau kita trading, yang kita dapat uang receh. Tetapi, kalau kita beli dan simpan, kita hold, akan dapat uang besar," ujar Lo Kheng Hong dalam launching buku dan talkshow dengan Lo Kheng Hong, Sabtu, 23 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria yang akrab disapa dengan Pak Lo ini menjelaskan, praktik membeli dan menyimpan saham dalam kurun waktu lama akan membuat investor kaya. Namun sebaliknya, jika seseorang melakukan trading, apalagi scalping, hanya akan memperkaya pihak sekuritas.

"Kalau buy and hold, kita akan kaya. Tetapi kalau kita trading, apalagi scalping, yang kaya sekuritasnya," tutur Pak Lo.

Lo Kheng Hong lalu bercerita bagaimana di awal-awal tahun pertama masuk ke pasar modal, ia selalu gagal. Apalagi 30 tahun yang lalu ada kebijakan tight money policy yang membuat harga-harga saham turun.

Kebijakan itu yang membuat investasi Lo Kheng Hong selama tiga tahun pertama di pasar modal terus merugi. "Akhirnya Tahun 1993 tight money policy itu dilepas, dilonggarkan, harga-harga saham naik dan saya mendapatkan keuntungan besar," tuturnya.

Sebelumnya Lo Kheng Hong pernah menyarankan ke milenial yang ingin berinvestasi saham untuk mengetahui benar apa yang ingin dibeli. “Tips dari saya, tahu apa yang dibeli, jangan beli kucing dalam karung,” ujar Lo dalam diskusi virtual melalui akun Instagram resmi Bank BCA pada Selasa, 8 Februari 2022.

Untuk investor secara umum, Pak Lo menyampaikan kepada setiap investor agar mempelajari aset yang ingin dibeli. Mempelajari rekam jejak seperti laporan keuangan, annual report, besaran valuasi, dan laba-rugi pertumbuhannya mesti dicermati dengan baik.

Ia pun mengingatkan para investor agar berhati-hati saat berinvestasi saham. Karena menurutnya, bursa saham tidak akan pernah mengasihani investor, dan bursa tidak akan memberi ampun kepada mereka yang tidak tahu apa yang dibeli.

BISNIS | FAIZ ZAKI

Baca: Harga CPO di Jambi Naik jadi Rp 15.788 per Kilogram

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus