Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Luhut Tutup Kesempatan Cina di Proyek Kereta Jakarta-Surabaya

Luhut mengatakan pemerintah tidak akan menyerahkan proyek pembangunan kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya kepada perusahaan asal Cina

9 September 2019 | 15.01 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama sejumlah stakeholder di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama sejumlah stakeholder di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tidak menyerahkan proyek pembangunan kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya kepada perusahaan asal Cina, Chairman Railway Construction Corporation Limited. Sebab, pemerintah kadung memilih bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA).
 
“Ya saya pikir kita masih memilih Jepang. Jepang juga pingin masuk ke situ,” ujar Luhut di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 9 September 2019. 
 
Luhut menyebutkan JICA merupakan investor jangka panjang di Indonesia untuk pembangunan transportasi massal berbasis kereta. Contohnya ialah pembangunan kereta moda raya terpadu atau MRT. MRT merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pemerintah pusat, dan JICA. 
 
Meski begitu, Luhut tak ingin Jepang mengunci proyek pembangunan kereta di Indonesia. Dia berharap Indonesia tetap memiliki kebebasan untuk mengembangkan lokal konten dan transfer energi. 
 
Pemerintah saat ini tengah merampungkan studi untuk pembangunan kereta semi-cepat tersebut. Luhut memperkirakan pembangunan infrastruktur dasar akan dilakukan dalam waktu dekat. 
 
“Saya kira sekarang studinya masih difinalisasikan. Kita lihat saja nanti,” ujarnya. 
 
Luhut pernah menyampaikan bahwa perusahaan Cina tertarik menggarap proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya. Namun, ketertarikan tersebut sebatas niat. 
 
Adapun proyek pembangunan kereta semi-cepat direncanakan berjalan pada pertengahan 2020. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan kontrak kerja sama dengan JICA. 
Sebelum menyiapkan nota kesepahaman, pemerintah bakal melakukan studi kelayakan. 
 
Budi Karya mengatakan pihak Jepang akan melakukan survei lebih dulu untuk menetapkan desain dan menghitung anggaran. "Ini sama seperti dilakukan di MRT kan butuh waktu panjang tetapi kita tetap puas dengan yang dilakukan karena persiapan begitu matang, enggak ada lagi suatu deviasi berkaitan dengan teknik dan risiko teknik sudah diperhitungkan dengan baik," kata Budi.

Budi mengatakan proyek ini membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 60 triliun atau lebih kecil dari hitungan JICA sebelumnya yang mencapai Rp 90 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus