Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO , Makassar-Bank Indonesia Sulawesi Selatan meminta masyarakat mewaspadai transaksi uang palsu terutama jelang Hari Raya Idul Fitri. "Ada kekhawatiran peredaran uang palsu meningkat jelang Lebaran. Masyarakat harus lebih hati-hati," kata Dady Aryadi, Kepala BI Wilayah Sulawesi Selatan saat dihubungi Tempo Rabu 8 Juli 2015.
Menurut Dady, BI akan mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar mengantisipasi adanya pihak yang sengaja mengedarkan uang palsu. Uang palsu, kata dia, membuat masyarakat resah karena masyarakat tentu dirugikan.
Baca juga:
Inilah Bukti Margriet Lebih Suka Kucing Ketimbang Angeline
Merasa Dikecoh Putri Magriet, Ini Sosok Christopher Burns
Dady meminta masyarakat yang bertransaksi dengan uang tunai harus berhati-hati menerima uang kembalian. Dia meminta masyarakat menggunakan 3 D dalam bertransaksi yaitu dilihat, diraba dan Diterawang uangnya. "Akan kelihatan perbedaan uang asli dan palsu jika dilihat secara teliti," kata Dady.
Dady meminta masyarakat yang mencurigai, menemukan, atau mendapatkan uang palsu dari transaksi segera melaporkan kasusnya ke Bank Indonesia ataupun kantor polisi setempat. "BI akan segera berkordinasi dengan kepolisian untuk menangani kasus uang palsu itu."
Dady juga meminta masyarakat memilih bertransaksi secara non tunai ketimbang tunai untuk menghindari uang palsu. Transaksi non tunai tidak pakai uang fisik sehingga lebih aman.
Dady menyebutkan BI mencatat temuan uang palsu sepanjang 2014 sebanyak 2.142 lembar, baik pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Temuan itu merupakan laporan masyarakat serta data dari pihak kepolisian yang memproses kasus peredaran uang palsu.
Pada semester pertama tahun ini ada temuan uang palsu mencapai 500-an lembar terdiri dari pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu.
INDRA OY
Baca juga:
Awas, Ada Klorin di Pembalut Wanita , Ini Daftar Mereknya
Martunis Aceh, Anak Angkat Ronaldo, Mulai Betah di Portugal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini