Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu, 18 Oktober 2017. Rupiah ditutup melemah 0,04 persen atau 6 poin di Rp 13.513 per dolar Amerika Serikat. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.501-13.519 per dolar Amerika.
Adapun indeks dolar Amerika, yang mengukur kekuatan kurs dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,25 persen atau 0,233 poin ke 93,719 pada pukul 16.43.
Dolar Amerika bergerak stabil pada perdagangan hari ini, saat investor mempertimbangkan kemungkinan Presiden Donald Trump akan memilih Gubernur Federal Reserve yang lebih bersikap hawkish dari Janet Yellen.
Seiring dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve pada bulan Desember, pasar saat ini menunggu berita mengenai siapa yang akan memimpin bank sentral AS tersebut setelah masa jabatan Yellen berakhir pada Februari mendatang.
Baca: BI: Pelemahan Rupiah Karena Faktor Eksternal dan Sementara
Trump memiliki lima kandidat untuk dipilih sebagai Gubernur The Fed berikutnya dan mungkin akan mengumumkan pilihannya sebelum mengunjungi Asia pada awal November.
"Siapa yang akan menjadi Gubernur The Fed berikutnya adalah fokus pasar yang paling penting saat ini," kata Yukio Ishizuki, analis senior di Daiwa Securities.
Sebelumnya, analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, mengatakan laju rupiah diprediksi dapat melemah. Ia melihat mulai adanya berbagai sentimen negatif yang dapat menjadi penghalang kenaikan rupiah sehingga dikhawatirkan akan membuka peluang pelemahan lanjutan.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support 13.517 dan resisten 13.470," katanya, Rabu.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini