Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
UTANG, bagi Astra International, agaknya seperti lingkaran setan. Tiga tahun silam, kelihatannya perusahaan otomotif terbesar di Indonesia itu berhasil keluar dari lingkaran. Restrukturisasi utangnya bisa diselesaikan dengan menjadwalkan kembali pembayarannya. Nyatanya, kini mereka kembali menghadapi masalah serupa. Lebih berat, bahkan. Mengutip ucapan seorang analis, secara teknis Astra sebetulnya sudah bangkrut karena tak mungkin bisa membayar utangnya (default) yang jatuh tempo tahun ini. Kondisi ini akan menyebabkan kerajaan bisnis yang didirikan keluarga Soeryadjaya ini juga tak akan mampu menyelesaikan utangnya sampai tahun 2006, seperti yang sudah dijadwalkan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo