Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Sejumlah emiten di sektor farmasi menorehkan kinerja positif pada semester pertama tahun ini. Kasus pandemi yang melandai dibanding dua tahun terakhir tidak terlalu mempengaruhi bisnis perusahaan.
Salah satu yang mencetak kenaikan pendapatan adalah PT Kalbe Farma Tbk. Pendapatan perusahaan ini tumbuh 12,2 persen dengan nilai Rp 13,87 triliun pada paruh pertama 2022 atau naik dari Rp 12,37 triliun di periode yang sama pada 2021. Berkat kinerja tersebut, emiten berkode KLBF ini mencatatkan laba Rp 1,63 triliun yang tumbuh 9,3 persen secara tahunan.
Direktur Utama KLBF, Vidjongtius, menyatakan pendapatan kali ini berasal dari semua segmen bisnis. Kontributor utamanya berasal dari lini distribusi dan logistik, yang penjualan bersihnya naik 16,8 persen dan menyumbang 36,5 persen terhadap total penjualan bersih perseroan. Sisanya ditopang oleh penjualan produk nutrisi yang naik 11,8 persen; obat resep 8,8 persen; dan produk kesehatan 7,2 persen.
Tahun ini, perusahaan tak hanya berfokus pada produk-produk non-Covid-19. "Kami melakukan strategi product mix yang non-Covid sebagai tambahan penjualan baru," kata Vidjongtius kepada Tempo, kemarin.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo