Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Industri galangan kapal di Indonesia dianggap unggul dalam jasa reparasi, tapi minim pesanan pembuatan kapal baru. Para pengelola kapal barang dan penumpang masih cenderung memburu kapal bekas dari luar negeri daripada membangun yang baru di dalam negeri. “Selain mahal, teknologi dan suku cadang kita belum memadai,” ucap Direktur National Maritime Institute, Siswanto Rusdi, kepada Tempo, kemarin, 12 Oktober 2022.
Bila merujuk pada data Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) yang beranggotakan 204 entitas, saat ini terdapat 118 perusahaan pengelola galangan kapal, 76 perusahaan penunjang perkapalan, 3 perusahaan klasifikasi kapal, serta 7 entitas konsultan perkapalan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo