Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta memperbaiki kurikulum sekolah mereka. Materi pendidikan yang ditawarkan sekolah, kata dia, harus menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. "Walaupun kualitas sekolah ini sudah bagus, saya minta lebih bagus," kata Budi di STIP Marunda, Jakarta, Ahad, 7 Januari 2018.
Baca Juga: Menteri Perhubungan Sesalkan Lulusan Sekolah Pelayaran Banyak Menganggur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perbaikan kurikulum pendidikan pelayaran, kata Budi Karya, makin mendesak karena persaingan semakin ketat. Dengan kurikulum yang pas, dia yakin daya saing lulusan akademi ini akan meningkat. Salah satu perbaikan yang diminta Budi adalah kemampuan berbicara. Dia menuturkan, kemampuan teknis lulusan akademisi pelayaran Indonesia tak kalah dengan negara lain, namun mereka banyak terkendala bahasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk itu, Budi pun meminta proses belajar mengajar digelar menggunakan bahasa Inggris. "Saya sudah minta agar dua atau tiga pelajaran di sekolah pelayaran disampaikan dalam bahasa Inggris mulai dalam waktu dekat," kata dia.
Baca Juga: Dianiaya Senior, Siswa Sekolah Pelayaran Ini Tewas Mengenaskan
Selain kurikulum, Budi Karya juga menyoroti tradisi belajar mengajar di STIP. Dia mengimbau agar pendelegasian proses mengajar kepada senior dikurangi. "Untuk menghindari tindak kekerasan," ujarnya. Selama beberapa tahun terakhir, tercatat ada empat tindak kekerasan di STIP yang sudah menelan korban tewas. Para korban meninggal setelah dianiayai seniornya.