Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menteri Pertanian Klaim Tren Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku Menurun

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut 16 daerah yang terkontaminasi penyakit mulut dan kuku siap menghadapi Idul Adha.

18 Mei 2022 | 16.39 WIB

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo memeriksa kesehatan kambing saat sidak di Pasar Hewan Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 Mei 2022. Kegiatan tersebut sebagai antisipasi merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, selain juga edukasi perawatan kambing bagi peternak dan pedagang setempat. ANTARA/Maulana Surya
Perbesar
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo memeriksa kesehatan kambing saat sidak di Pasar Hewan Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 Mei 2022. Kegiatan tersebut sebagai antisipasi merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, selain juga edukasi perawatan kambing bagi peternak dan pedagang setempat. ANTARA/Maulana Surya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim tren penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak mulai menurun. Ia menyebut 16 daerah yang terkontaminasi penyakit menular tersebut siap menghadapi Idul Adha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Oleh karena itu, jajaran Kementerian Pertanian siaga satu dan lintas sektor di bawah jajaran dirjen (direktorat jenderal) terus bekerja. Alhamdulillah sekarang tren penyebarannya sudah menurun," kata Syahrul dalam keterangannya, Rabu, 18 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syahrul optimistis penanganan PMK dapat dikendalikan secara cepat. Dia berujar penanganan mewabahnya penyakit ini bisa diatasi dengan tiga strategi.

Pertama, kata Syahrul, adalah dengan penerapan strategi intelektual sebagai langkah percepatan. Kedua, strategi manajemen sebagai langkah penguatan. Ketiga, strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.

"Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujarnya.

Dia melanjutkan, berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran selama ini, penyakit PMK masuk kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, kata Syahrul, seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.

"Sekali lagi PMK dapat disembuhkan dan tidak berbahaya dikonsumsi manusia," kata dia.

Saat ini, Kementerian Pertanian telah membangun posko pengaduan dan crisis center penyakit mulut dan kuku. Masyarakat yang memiliki hewan dengan gejala PMK dapat menghubungi nomor 081286345622. Posko darurat tanggap darurat ini dikelola langsung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus