Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RASA kesal itu belum hilang benar dari benak Wahyu Hidayat. Setiap kali ditanya tentang perkara bisnis penerbangan haji, ia langsung teringat pengalamannya ketika memimpin PT Merpati Nusantara Airlines. Selama hampir tiga tahun sejak 1999, ia bolak-balik Jakarta-Jeddah hanya dengan satu tujuan: mendapatkan izin mendarat pesawat Merpati di Bandara King Abdul Aziz dari otoritas Arab Saudi. Dengan izin itulah ia berharap armadanya bisa ikut menggarap proyek pengangkutan jemaah haji.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo