Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mendukung rencana pembelian kapal oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). PELNI sebelumnya berencana mengganti 12 kapal yang usianya sudah tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang ini perlu untuk menggantikan kapal-kapal PELNI yang sudah tua. Bahaya itu. Jangan sampai kejadian kapal tenggelam terulang,” kata Djoko saat dihubungi Tempo melalui saluran telepon pada Ahad, 24 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia berharap pemerintah menganggarkan pembelian kapal untuk penggantiannya. Djoko menyarankan agar pemerintah menggelontorkan penyertaan modal negara untuk pembelian kapal baru tersebut.
Sebelumnya Direktur Utama PELNI Tri Andayani mengklaim usia kapal perusahaannya sudah banyak yang tua sehingga membutuhkan peremajaan armada baru. Pengadaan pertama kapal-kapal PELNI terjadi pada 1985 dan terakhir pada 2008.
"Jadi kapal Pelni ini sekarang usianya berkisar 15-38 tahun. Nah umur teknis kapal itu sendiri kan sudah di atas 30 tahun," kata Andayani di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
Menurut Andayani, perusahaan pelayaran kapal seperti PELNI, perlu menjaga keamanan pelayaran mereka. Saat ini PELBI memiliki 26 unit kapal. Dua belas di antaranya sudah berusia tua, di atas 30 tahun, pada 2023.
"Ini fokus kami mengajukan refreshment ke pemerintah. Kalau kami hitung untuk 2024 ini jumlahnya bertambah lagi ini 14 kapal, dan kalau semakin lama tentu akan semakin banyak," ucapnya.
PELBI sendiri telah berencana membeli 5 unit kapal menggunakan PMN sebesar Rp 5,5 triliun. Pengajuan dana tersebut telah disetujui oleh Komisi VI DPR RI dalam usulan pembelian kapal tahun jamak untuk 2024-2025.
"Jadi kalau ditanya kebutuhan, kami ajukan PMN 2024 sampai 2025 ini," ujarnya.
Lebih detail dana itu dipakai untuk pengadaan kapal penumpang Rp 3 triliun di 2024 dan Rp 2,5 triliun di 2025. Dia berharap pencairan PMN terjadi di tahun ini juga sehingga pada 2027 mendatang kapal sudah datang ke Indonesia.
Pembuatan kapal diklaim Andayani membutuhkan waktu selama 2 tahun sehingga menurutnya permintaan lebih baik cepat dilakukan. "Itu pembuatannya baru 2 tahun. Padahal 2 tahun lagi nanti kapal yang paling tua itu udah 40 tahun coba bayangin," ujarnya.