Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Otorita IKN Kantongi 19 Komitmen Investasi dari Perusahaan Malaysia lewat ASEAN-BAC

Otorita Ibu Kota Negara (Otorita IKN) Nusantara mencari investor di ibu kota baru.

7 September 2023 | 01.28 WIB

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, saat ditemui pada Jumat, 18 Agustus 2023 di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, saat ditemui pada Jumat, 18 Agustus 2023 di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Negara (OIKN atau Otorita IKN) Nusantara terus mencari pihak yang ingin berinvestasi di ibu kota baru. Terbaru, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan pihaknya sudah mengantongi 19 letter of intent dari perusahaan-perusahaan asal Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sudah ada 19 letter of intent dari Malaysia dan beberapa di antaranya sudah melakukan studi kelayakan untuk membangun hunian,” kata Agung melalui keterangan tertulis pada Selasa, 6 September 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Malaysia, Agung menyebutkan perusahaan-perusahaan Brunei juga menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di IKN. “Kami berharap perusahaan-perusahaan dari Brunei akan segera menyusul dengan potensinya untuk industri halal,” kata dia.

Komitmen bisnis dari Malaysia dan Brunei didapatkan OIKN dalam acara Borneo Business Roundtable yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC). Pertemuan bisnis tiga negara tersebut berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta pada Selasa, 6 September 2023. 

Agung Wicaksono mengungkapkan, ada tiga hal penting dari pertemuan tersebut. “Pertama, merupakan sebuah kehormatan IKN dapat hadir dalam Borneo Business Roundtable sebagai ibu kota pertama dalam sejarah dunia yang pindah ke antarpulau,” kata dia.

Kedua, ujar Agung, IKN sebagai ibu kota baru ikut mendukung Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia dengan konsep sustainable smart forest city untuk turut menjaga iklim dunia.

Esensi Borneo Business Roundtable

Ketiga, negara-negara yang memiliki wilayah di Pulau Kalimantan sudah mulai datang untuk berinvestasi di IKN. “(Kami) sangat berterima kasih untuk kesempatan yang diberikan oleh ASEAN-BAC. Saudara-saudara kita di Borneo, baik itu dari Malaysia maupun Brunei sudah mulai datang untuk berinvestasi di IKN,” ujarnya.

IKN, kata dia, dibangun dengan menggunakan konsep tri-city economy atau ekonomi tiga kota yang terdiri dari IKN Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda. Melalui Borneo Business Roundtable, IKN diklaim akan berkembang menjadi tri-country connectivity yang terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

“Jadi inilah esensi dari Borneo Business Roundtable, bagaimana IKN menjadi bagian dari tri-city economy dan tri-country connectivity sebagai kota dunia, kota untuk semua,” ungkap Agung. 

Di samping itu, Agung mengatakan bahwa Malaysia dan Brunei juga bersepakat dengan Indonesia untuk membentuk Borneo Economic Community (BEC). Ketiganya merupakan negara-negara yang memiliki wilayah di Pulau Kalimantan. Mereka pun dikatakan Agung telah setuju untuk menjadikan IKN sebagai episentrum pertumbuhan di wilayah Borneo.

Menurut Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid, komunitas ini lahir dari kesepakatan bersama untuk melihat kekuatan yang ada di Pulau Kalimantan. “Sebagai pulau terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia, (Kalimantan) bisa bersatu dari segi ekonomi dengan IKN untuk menjadi epicentrum of growth,” ujar Arsjad Rasjid.

 

SULTAN ABDURRAHMAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus