Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pelayaran Singapura-Batam Diklaim Normal Pasca-Virus Corona

Kondisi pelayaran internasional trayek Batam-Singapura dan sebaliknya dipastikan normal alias tak terpengaruh persebaran virus 2019-nCoV

12 Februari 2020 | 11.58 WIB

Warga membaca pamflet sosialisasi pencegahan virus Corona yang dibagikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Tua Penagi, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 6 Februari 2020. Sosialisasi kesehatan tersebut sebagai bentuk kepedulian bagi warga yang tinggal berjarak sekitar satu kilometer dari tempat diobservasinya 238 WNI pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China yang memasuki hari kelima dalam keadaan sehat dan baik. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perbesar
Warga membaca pamflet sosialisasi pencegahan virus Corona yang dibagikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Tua Penagi, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 6 Februari 2020. Sosialisasi kesehatan tersebut sebagai bentuk kepedulian bagi warga yang tinggal berjarak sekitar satu kilometer dari tempat diobservasinya 238 WNI pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China yang memasuki hari kelima dalam keadaan sehat dan baik. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi pelayaran internasional trayek Batam-Singapura dan sebaliknya dipastikan normal alias tak terpengaruh persebaran virus 2019-nCoV atau virus corona. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo memastikan jumlah pelayaran yang membawa penumpang dari Negeri Singa saat ini tidak berkurang.

"Untuk pelayaran Januari belum ada penurunan jumlah. Saat ini juga masih banyak. Pelayaran Singapura-Batam (dan sebaliknya) itu daily," tutur Agus saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Februari 2020.

Meski demikian, Agus memastikan petugas pelabuhan mengetatkan pengamanan dan pemeriksaan terhadap penumpang yang masuk dari Singapura ke Indonesia via Batam. Kementerian Perhubungan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP, kata dia, telah memasang alat pemindai untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang.

Selain itu, petugas akan menanyakan riwayat perjalanan penumpang. Seumpama penumpang mengaku memiliki riwayat perjalanan dari Cina baru-baru ini, petugas kesehatan dari KKP akan melakukan pemeriksaan mendalam.

Kemudian bagi kru pelayaran, Agus memastikan petugas KKP akan masuk ke kapal untuk memeriksa kondisi para awak. "Kalau aman, ya enggak masalah. Kalau dinyatakan tidak aman, kami akan kirimkan ke rumah sakit yang ditunjuk," ujarnya.

Saat ini, jumlah kasus orang yang terinfeksi virus corona di Singapura terus bertambah. Data teranyar menyebutkan jumlah kasus corona di Singapura telah mencapai 47 orang dengan jumlah kematian nol. Pemerintah Singapura menaikkan level kewaspadaan menjadi kuning setelah virus berbahaya itu mulai meluas.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus