Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pemerintah Diminta Benahi Data Backlog Perumahan

Jumlah backlog seharusnya berubah setiap tahun karena jumlah masyarakat Indonesia juga terus bertambah.

24 Agustus 2015 | 14.07 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein
Perbesar
TEMPO/Kink Kusuma Rein

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membenahi data backlog perumahan rakyat. Data yang ada saat ini dianggap masih meragukan dan perlu evaluasi lebih mendalam.

Ucapan itu terlontar setelah Suharso mendengarkan paparan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang mengungkapkan jumlah rumah yang belum atau tak tertangani, yakni 10 juta rumah. "Kok jumlahnya tak berubah dari waktu saya menjabat dulu? Benar tuh?" kata mantan Menteri PU periode 2009-2011 ini di Jakarta pada Senin, 24 Agustus 2015.

Suharso mengatakan ia pernah mengusulkan agar data hasil sensus tahun 2010 diintensifkan kembali. Data ini diperdalam, kemudian dirinci lagi, khususnya di daerah-daerah agar saat diakumulasikan pemerintah mendapatkan jumlah backlog yang real. Selain itu, jumlah kebutuhan masyarakat di tiap daerah juga lebih diperjelas.

Suharso menilai jumlah backlog seharusnya berubah setiap tahun karena jumlah masyarakat Indonesia juga terus bertambah. Pemerintah juga harus berhati-hati dalam menentukan keakurasian angka sebab data backlog penting dalam pengambilan kebijakan, terutama bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.

Menteri Basuki mengakui angka backlog yang ia terima berbeda-beda. Badan Pusat Statistik mencantumkan angka backlog sebesar 13,5 juta unit. Namun data Badan Perencanaan Nasional menyebut hanya 7,5 juta unit. "Memang belum ada satu pun data yang sama," kata Basuki.

Menurut Basuki, pentingnya data detail, terutama per daerah, adalah untuk percepatan pencapaian target sejuta rumah untuk rakyat. Hingga saat ini pemerintah baru berhasil merealisasikan sebanyak 472 ribu unit dan akan terus dipercepat penambahan angkanya.

URSULA FLORENE SONIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan Adiwijaya

Setiawan Adiwijaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus