Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pengelola jaringan restoran KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), mencatat kinerja stabil sepanjang 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis, Sabtu, 30 April 2022, FAST membukukan pendapatan Rp 4,84 triliun sampai dengan 31 Desember 2021. Jumlah tersebut naik tipis 0,004 persen dibandingkan dengan pendapatan 2020.
Berdasarkan segmen produk, pendapatan dari penjualan makanan dan minuman ke pihak ketiga stabil di angka Rp 4,81 triliun. FAST membukukan kenaikan dari layanan antar dari hanya Rp 5,97 miliar pada 2020 menjadi Rp 6,67 miliar pada 2021.
Sementara itu, komisi atas penjualan konsinyasi menurun dari Rp 57,78 miliar pada 2020 menjadi Rp 31,48 miliar.
Beban pokok penjualan Fast Food Indonesia tercatat turun sepanjang 2021, dari Rp 1,97 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,97 triliun sepanjang 2021 atau turun 3,38 persen secara yoy.
Dengan kinerja tersebut, laba kotor FAST naik dari Rp 2,86 triliun menjadi Rp 2,93 triliun. Meski berhasil menekan beban penjualan dan distribusi menjadi Rp 2,60 triliun dari sebelumnya Rp 2,76 triliun, pos beban umum dan administrasi FAST meningkat dari Rp 623,55 miliar menjadi Rp 680,06 miliar.
Beban operasi lain juga naik dari hanya Rp 17,30 miliar pada 2020 menjadi Rp45,02 miliar. Kenaikan pada sejumlah pos beban membuat FAST mengalami rugi sebesar Rp 33,20 miliar, rugi ini lebih rendah daripada kerugian selama 2020 sebesar Rp 447,41 miliar.
Selanjutnya, total aset Fast Food Indonesia turun dari Rp 3,72 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp 3,55 triliun pada 2021. Sementara itu, total liabilitas pengelola jaringan KFC ini naik ke Rp 2,63 triliun per 31 Desember 2021, dari posisi akhir 2020 sebesar Rp2,48 triliun.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini