Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menerima sejumlah keluhan dari Chairman IINTOA (Indonesia Inbound Tour Operator Association) alias Asosiasi Operator Tur Inbound Indonesia, Paul Edmundus Talo yang dihadapi anggotanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, Paul mengatakan pihaknya sudah 10 bulan tanpa bekerja dan hanya mengeluarkan uang. Pasalnya, sebagian pegawai masih tetap ada, walaupun sebagian telah dirumahkan. “Pengeluaran jalan terus, sementara pemasukan tidak ada," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, kata Paul, melalui Deputi Bidang Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo, asosiasinya berupaya meminta supaya ada dana hibah pariwisata. "Untuk pelaku pariwisata lainnya seperti biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan agar mendapat kesempatan untuk menerima dana hibah."
Kedua, Paul berujar asosiasinya mendambakan agar perbatasan segera di buka agar kegiatan pariwisata kembali aktif. Ia memahami bahwa kebijakan tersebut bukan hanya dari Kemenparekraf saja, tetapi harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait. "Namun, saya berharap melalui Bapak Menteri bisa memastikan lebih cepat hotel dan restoran, serta industri di sektor ini dapat terbantu dan bangkit lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Paul menjelaskan kendala yang ketiga adalah visa. Pihaknya mendambakan VoA (visa on arrival), contohnya negara yang dekat dengan Indonesia, seperti Thailand dan Malaysia yang langsung membuka perbatasannya, sehingga mendatangkan wisatawan dengan VoAnya. Hal itu dinilainya sangat membantu pelaku usaha pariwisata.
Selanjutnya: Sandiaga menjanjikan solusi...
Paul mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan lagi event Bali and Beyond Travel Fair, yang merupakan ajang promosi pariwisata terbesar di Indonesia. Event ini menjadi international marketplace yang akan diikuti para buyers di sektor pariwisata dari berbagai negara. Harapannya kegiatan ini dapat meraih peluang untuk mengembangkan kepariwisataan di Indonesia.
Rencananya, kegiatan itu akan berlangsung pada Juni 2021. “Oleh karena itu, kami berharap kesediaan Kemenparekraf untuk mendukung kami dalam melangsungkan event tersebut,” kata Paul.
Terakhir, Paul berharap dapat memperoleh data yang jelas. Ia ingin mengetahui berapa banyak biro perjalanan wisata yang dikeluarkan izinnya secara resmi oleh pemerintah. Karena pihaknya, ingin mengajak biro perjalanan wisata tersebut untuk bekerja sama dengan IINTOA.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku usaha pariwisata di Bali mendiskusikan kendala yang dihadapi selama pandemi COVID-19, guna merumuskan langkah strategis ke depan.
“Saya ingin mendengar dari para pelaku pariwisata dan pemangku kepentingan mengenai kendala yang dihadapi saat situasi yang penuh tantangan ini yaitu COVID-19,” ujar Sandiaga.
Atas masukan dari para pengusaha, Sandiaga mengatakan akan menampung keluhan yang dipaparkan oleh seluruh pemangku kepentingan. Semua kendala dan masukan kata dia, akan segera diusahakan secara cepat untuk dicarikan jalan keluarnya dengan kolaborasi stakeholder terkait.
CAESAR AKBAR