Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Affairs PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP), Yuli Wahyu Witantra, menanggapi tuntutan yang diajukan oleh para warga Desa Wadung dan Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur. Mereka kini mengaku bangkrut dan tengah kesulitan mencari pekerjaan karena dana ganti rugi lahan untuk kilang minyak telah habis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yuli menjelaskan, pada tahun 2020 pihaknya sudah mengadakan pelatihan manajemen keuangan kepada para penerima ganti rugi pembebasan lahan proyek Kilang Tuban. Saat itu, pelatihan dilakukan ke 10 kelompok dengan total peserta sebanyak 325 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peserta yang mengikuti pelatihan telah dipastikan sebagai warga yang setuju untuk mendapatkan pergantian atas lahannya. “Fokus kepada pelatihan manajemen pengelolaan uang dan investasi. Materi disampaikan oleh akademisi,” kata Yuli ketika dihubungi, Kamis, 27 Januari 2022.
Pernyataan Yuli merespons tuntutan oleh para warga yang berada di Ring 1 Kilang Tuban. Sekitar 100 warga menuntut lapangan pekerjaan yang sebelumnya dijanjikan Pertamina pada proyek itu.
Para warga Tuban mengaku bangkrut karena dana hasil ganti rugi pembebasan lahan yang akan digunakan untuk proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban telah habis. Padahal nilai ganti rugi itu cukup besar, bahkan dalam catatan Tempo, ada warga yang mengantongi Rp 57 miliar pada pertengahan Februari 2021 lalu.
Saat itu viral beredar video berisi sejumlah warga di desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menerima belasan mobil baru yang diantarkan ke rumah-rumahnya. Mobil mewah itu dibeli dengan menggunakan dana ganti rugi pembebasan lahan.
Tapi belum hampir setahun, warga Desa Wadung dan Sumurgeneng kini mengaku bangkrut. Mereka bercerita tak lagi memiliki sawah yang dulu menjadi sumber mata pencarian masyarakat.
Adapun 15 mobil yang dibeli masyarakat dulu pun dikabarkan rusak karena rata-rata warga belum memiliki kemampuan untuk mengemudikannya.
Soal ini, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia Kadek Ambara Jaya menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen secara proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR Tuban.
Bahkan hingga proses pembersihan lahan tahap ketiga yang diselesaikan pada 2021 lalu, Kilang Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja. Tercatat mayoritas atau 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek.
Pertamina mengklaim pelaksanaan pekerjaan pembersihan lahan tahap pertama hingga ketiga tersebut telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek. “PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi yang diperlukan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” kata Kadek dalam keterangan resmi.
Untuk memastikan implementasi rekrutmen tenaga kerja dengan baik dan transparan, proses rekrutmen pada tahun 2022 ini akan didukung oleh PT Pertamina Training & Consulting (PTC). Penunjukan PTC didasari agar proses rekrutmen dapat dilakukan secara transparan, independen, dan bebas dari intervensi.
Tak hanya itu, PTC dinilai telah memiliki reputasi dan keunggulan teknis dalam melaksanakan perekrutan tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Kadek menambahkan bahwa setiap tahapan proses rekrutmen diketahui oleh para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat.
Pertamina, kata Kadek, terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal, seperti tahun sebelumnya. Meski demikian, untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, akan dilakukan seleksi. "Sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten, serta berdedikasi tinggi,” ucap Kadek.
BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.