Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Perempuan Tewas Usai Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Ini Penjelasan Angkasa Pura hingga Teguran Kemenhub

Fasilitas di Bandara Kualanamu disebut telah diaudit berkala. Lantas, mengapa ada kejadian perempuan tewas usai jatuh dari lift di bandara tersebut?

1 Mei 2023 | 11.02 WIB

Mayat perempuan yang ditemukan di dasar lift Bandara Kualanmu dievakuasi. ANTARA/Rahmad Hidayat
Perbesar
Mayat perempuan yang ditemukan di dasar lift Bandara Kualanmu dievakuasi. ANTARA/Rahmad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Deli Serdang - Head of Corporate Communications PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur angkat bicara menanggapi temuan tewasnya seorang perempuan usai jatuh dari lift di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis pekan lalu, 27 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dedi memastikan bahwa lift bandara telah beroperasi dengan normal. Hal ini terlihat dari tangkapan layar CCTV yang beredar. 

Lift beroperasi normal dan diaudit berkala

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena kalau dilihat dari CCTV yang beredar, lift beroperasi dengan normal. Dia naik, kemudian ketika sudah berhenti, pintunya terbuka. Cuma terbukanya itu, kan ada dua pintu tuh," ujar Dedi saat dihubungi Tempo pada Ahad malam, 30 April 2023.

Dua pintu pada lift di Bandara Kualanamu tersebut, kata Dedi, diperuntukkan untuk dua arah yaitu pintu masuk dan keluar. Adapun pintu area masuk itu berbeda dengan pintu area keluar.

Lift sengaja dibuat memiliki dua pintu untuk menyesuaikan dengan desain konstruksi terminal. "(Lift memiliki dua pintu) itu yang tidak diketahui oleh korban atau almarhumah," ujar Dedi.

Pada rekaman CCTV yang beredar, kata Dedi, terlihat pintu di belakang korban terbuka, dan itu adalah pintu keluar. Namun, korban tidak mengetahuinya. Setelah beberapa saat, pintu itu lantas menutup kembali.

Karena merasa sudah sampai tujuan, Dedi menjelaskan, korban berusaha membuka pintu lift di hadapannya. Sembari mencoba terus untuk membuka pintu lift, perempuan itu menelepon keluarganya untuk mengabarkan dirinya tengah terjebak di dalam lift.

"Ketika pintu lift terbuka, karena (korban) sambil nelpon, fokusnya ke depan dan tidak melihat ke bawah, langsung terjerumus, terjatuh," ungkap Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, pihaknya telah melakukan cek ulang. Memang kalau dipaksa sedikit, kata dia, pintu lift yang seharusnya tidak terbuka, akhirnya bisa terbuka. Hal ini juga yang kemudian menjadi pertanyaan dari pihak kepolisian.

"Itu yang tahu adalah pihak pabrikan, kenapa sistemnya seperti itu. Itu kan fasilitas, secara elektronik dan hidrolik," tutur Dedi.

Dia pun tidak bisa memastikan, apakah sistem tersebut untuk memudahkan jalur evakuasi jika lift macet atau terkait maintenance alias pemeliharaan.

Selanjutnya: "Memang untuk fasilitas dilakukan audit berkala..."

"Memang untuk fasilitas dilakukan audit berkala. Jadi di kita itu bukan hanya fasilitas lift, tetapi ada X-Ray, CCTV, semuanya diperiksa secara berkala," kata Dedi. 

Ia juga memastikan, selama ini pihaknya memperhatikan sertifikasi kelaikan fasilitas tersebut, apakah masih layak beroperasi, harus diganti atau ada perbaikan.

"Itu pemahaman atau penjelasan bahwa bandara senantiasa melakukan perbaikan, audit berkala terkait fasilitas yang dimaksud," tuturnya.

Lebih jauh, Dedi menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan keluarga korban. PT Angkasa Pura Aviasi juga telah memberikan bantuan pemakaman kepada keluarga korban.

Kemenhub Tegur Angkasa Pura Aviasi

Atas kejadian ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengirimkan surat teguran kepada PT Angkasa Pura Aviasi selaku penanggung jawab tunggal atau single accountable operasional di Bandara Kualanamu.

"Saya perintahkan agar lebih meningkatkan lagi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di bandara serta segera melakukan perbaikan pada fasilitas yang mengalami kerusakan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M Kristi Endah Murni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.

Kristi juga memerintahkan kepada Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelayanan bandara di wilayah kerjanya, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pada kasus itu, Kemenhub dan juga Angkasa Pura Aviasi menyerahkan proses penyelidikan kepada Polisi Sektor Bandara Kualanamu. Sedangkan untuk proses penanganan korban tersebut dilakukan oleh Polresta Deliserdang.

Untuk kepentingan keselamatan dan penyelidikan, kata Kristi, untuk sementara lift tempat kejadian perkara/TKP (sisi kiri) dan lift yang berpasangan di sisi kanan tidak difungsikan dahulu. "Sampai penyelidikan selesai."

Selain itu, untuk menghindari kejadian serupa di Bandara Kualanamu itu tidak terulang kembali, Kemenhub juga akan mengevaluasi setelah hasil dari penyelidikan dari kepolisian sudah keluar dan diketahui penyebabnya.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus