Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) Dannif Danusaputro menjelaskan perseroan mendukung pengembangan bisnis kendaraan listrik. Bahkan, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu akan membentuk ekosistem swap baterai guna mendukung pertumbuhan motor listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kita akan membentuk ekosistem untuk swapping batery, untuk charging batery, juga kita membuat bisnis batery pack,” ujar dia dalam acara Electric Vehicle (EV) Funday di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Ahad, 18 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bila rencana itu terlaksana, kata dia, masyarakat yang ingin memiliki sepeda motor listrik tidak perlu lagi membeli baterai. Sebab komponen baterai sudah disediakan oleh Pertamina NRE.
“Nanti baterainya disediakan, tinggal nyewa saja, swapping saja,” kata Dannif.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier, mengatakan pihaknya masih membahas soal standarisasi baterai untuk sepeda motor listrik. Menurut dia, selain populasi, standar untuk baterai sangat penting diperhatikan.
“Standarisasi (baterai sepeda motor listrik) lagi digodok. Karena kita selain populasi supaya standar itu juga untuk swap batery,” ujar dia di kompleks Parlemen pada Rabu, 9 November 2022. “Jadi Insya Allah (semua baterainya sama).”
Adapun Kementerian Perhubungan mengatakan pemerintah terus mendorong PLN memperbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Bahkan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menginginkan agar ada mekanisme swapping untuk mengganti baterai sepeda motor listrik.
“Ke depan bagaimana ganti baterai itu seperti menukar air galon di Indomaret, cari kemudian tukar, bayar, lalu jalan lagi. Kira akan mencoba ke arah sana,” ujar dia di acara Ngobrol Santai (Ngobras) di Kemenhub, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 November 2022.
Sehingga, dia berujar, masyarakat tidak akan berfikir dan bertanya lagi soal infrastruktur kendaraan listrik khususnya pengisian baterainya. Di samping itu, dia juga meminta kepada Kementerian Perindustrian agar menyamakan jenis baterai kendaraan listrik.
Hendro mewanti-wanti, jangan sampai satu merek kendaraan listrik memiliki jenis baterai yang berbeda. Sebab, perbedaan baterai listrik akan membingungkan penggunanya.
“Kalau semua sepeda motor atau kendaraan roda dua itu sama jenis baterainya itu akan mempermudah kita dan masyarakat untuk menggunakan sepeda motor,” ucap Hendro.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini