Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) Plant akan dibuat di Rorotan, Jakarta Utara, mulai Niovember.
RDF Bantargebang berpotensi menghasilkan pendapatan untuk DKI sebesar Rp 59,4 miliar per tahun.
Teknologi insenerator dinilai lebih efektif dalam menanggulangi sampah dalam jumlah besar.
JAKARTA — Teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar dengan metode refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibuat di Rorotan, Jakarta Utara. Fasilitas ini akan menghasilkan 875 ton bahan bakar setara dengan batu bara yang diolah dari 2.500 ton sampah per hari.
“RDF plant ini berpotensi menghasilkan pendapatan daerah melalui jual-beli hasil produk oleh off-taker,” kata Yogi Ikhwan dari bagian Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kepada Tempo, kemarin. Namun Yogi belum bisa menjawab ketika ditanya potensi pendapatan yang bisa diperoleh pemerintah DKI. Dalam dokumen rancang bangun RDF plant Rorotan, pabrik semen PT Indocement tercatat sebagai pihak yang akan menjadi off-taker.
Dinas Lingkungan Hidup telah menggelar rapat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membahas rencana pembangunan RDF plant ini pada Senin lalu. Sementara itu lelang proyek pembangunan rencananya dibuka pada bulan depan. “Proses tender penyedia jasa konstruksi dilakukan pada akhir November atau awal Desember ini,” kata Yogi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo