Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Prabowo Janji Petani Indonesia Makmur seperti Petani Jerman

Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, berjanji akan mensejahterakan petani Indonesia, hidup makmur seperti petani di Jerman.

12 Januari 2024 | 11.34 WIB

Dialog Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto bersama Kadin. YouTube
Perbesar
Dialog Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto bersama Kadin. YouTube

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, menjawab pertanyaan soal anak muda yang ogah menjadi petani. Bagaimana strategi Prabowo?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Seorang panelis dalam acara 'Dialog Capres Bersama Kadin' mengatakan jumlah penduduk Indonesia bertambah 25,5 juta jiwa dalam 10 tahun terakhir. Namun, jumlah petani berkurang 1,7 juta. "Jumlah petani akan terus berkurang karena 32 persen petani berusia di atas 60 tahun," ujar panelis tersebut pada Jumat, 12 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prabowo Subianto lantas menanggapi pertanyaan tersebut. Ia setuju bahwa anak muda enggan menjadi petani. "Karena anak-anak muda melihat bapaknya tidak untung, hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok," ujar Prabowo dalam acara yang sama.

Di sisi lain, menurut Prabowo, neoliberal membuat anak-anak petani sulit mendapatkan the basic service karena semua dianggap pasar bebas alias free market. Contohnya, anak petani sulit mendapatkan sekolah yang bagus. "Free market bener, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," ucap Prabowo.

Sementara itu, di negara-negara lain anak petani mau meneruskan usaha orang tuanya menjadi petani. Misalnya, di Jerman. "Saya pernah ke Jerman, ke desanya. Bau tai sapi, tapi mobilnya golf, rumahnya bagus, sore-sore dia langsung ganti baju, malam-malam dia dansa di disco," beber Prabowo.

Oleh sebab itu, ia berjanji akan membuat petani makmur. "Sehingga anaknya petani mau jadi petani, seperti di Jerman."

Salah satu solusi yang ia ungkap adalah soal pupuk. Menurutnya, pengelolaan pupuk harus berpihak ke petani. "Jangan pupuk banyak perantaranya dan jangan biarkan diperdagangkan. Itu pupuk subsidi untuk rakyat, benih, dan sebagainya," ujarnya.

Selain itu, strategi lainnya adalah dengan food estate atau lumbung pangan. Dengan begitu, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan tanpa impor dari negara lain. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebagai peserta Pilpres 2024. Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus