Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Presiden Iran Meninggal, Bagaimana Nasib Investasi Proyek Blok Minyak Indonesia?

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Ahad lalu. Lantas bagaimana nasib kerja sama minyak Indonesia dan Iran?

22 Mei 2024 | 15.43 WIB

Warga berkumpul setelah meninggalnya mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Teheran, Iran 20 Mei 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Perbesar
Warga berkumpul setelah meninggalnya mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Teheran, Iran 20 Mei 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Ahad lalu. Lantas bagaimana nasib kerja sama minyak Indonesia dan Iran?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pembahasan investasi blok minyak Indonesia di Iran masih tetap dilanjutkan. “Kerja sama yang sudah dibahas akan terus berjalan sesuai rencana,” ujar Iqbal lewat pesan singkat, Rabu, 22 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Iran yang berlangsung selama ini bersifat government to government atau G to G dan business to business (B to B).

Karena itu kejadian meninggalnya Presiden Iran tidak akan berpengaruh pada hubungan bilateral kedua negara. Meski demikian ia mengatakan pemerintah turut berduka atas kejadian tersebut.

Sebelumnya pemerintah Indonesia melalui PT Pertamina berencana mengelola dua lapangan minyak di Iran yaitu Ab Teymour dan Mansouri. Pemerintah Iran melalui National Iranian Oil Company (NIOC) pemerintah mengelola dua lapangan minyak tersebut dalam nota kesepahaman yang telah ditandatangani sejak 2016. 

Namun hal itu belum sempat dilaksanakan akibat embargo atau larangan perniagaan dari Amerika Serikat.

Pertamina juga telah menyiapkan dana untuk pengelolaan blok minyak di Iran. Namun Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan rencana tersebut masih belum bisa terlaksana. 

“Sejak terkena sanksi, statusnya masih on hold,” ujarnya kepada Tempo, 22 Mei 2024.

Namun ia belum bisa memastikan dampak meninggalnya presiden Iran terhadap kelanjutan investasi blok minyak tersebut..

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus