Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Profil Perusahaan Tambang Pemilik Helikopter Jatuh di Morowali

Helikopter jatuh di Morowali milik PT IMIP, yang bergerak di bidang baja antikarat berbasis nikel dengan kapasitas produksi NPI 6 juta metrik ton.

22 April 2018 | 11.03 WIB

Sebuah helikopter milik PT WhiteSky dilaporkan jatuh di kawasan industri pertambangan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah. Helkopter tersebut mengangkut 10 orang karyawan perusahaan tambang. Foto: Istimewa
Perbesar
Sebuah helikopter milik PT WhiteSky dilaporkan jatuh di kawasan industri pertambangan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah. Helkopter tersebut mengangkut 10 orang karyawan perusahaan tambang. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Kendari - Insiden helikopter jatuh di Morowali milik PT Indonesia Morowali Industria Park (IMIP) saat ini masih diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). PT IMIP sendiri merupakan perusahaan pertambangan raksasa di wilayah Fatupia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Sejak awal berdiri, total investasi yang sudah ditanamkan Rp 80 triliun dan pada akhir 2018 investasi akan bertambah menjadi Rp 17 triliun karena akan berdiri tiga pabrik dan dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Industri ini bergerak di bidang baja antikarat berbasis nikel dengan kapasitas produksi nikel pig iron (NPI) mencapai 6 juta metrik ton per tahun.

Baca juga: Helikopter Jatuh di Morowali Selang 10 Menit Lepas Landas

“Jadi, selain NPI, kami juga memproduksi baja stainless steel mencapai 6 juta MT, baja putih 3 juta MT, dan baja hitam mencapai 3,5 juta MT per tahun. Semua produksi dipasarkan ke Amerika, Eropa, dan Asia,” ujar Koordinator Media Relation PT IMIP Dedy Kurniawan kepada Tempo saat dikonfirmasi, Jumat malam.

Helikopter milik PT IMIP jatuh di Desa Fatufia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 20 April 2018, pukul 09.20 waktu setempat. Saat kejadian, helikopter itu sedang membawa enam penumpang dan dua kru. Insiden nahas itu menyebabkan 1 karyawan tewas serta 6 penumpang dan 2 kru helikopter mengalami luka-luka.

IMIP merupakan perusahaan PMA antara Tsingshan Group dari Cina dan Bintang Delapan. PT IMIP didirikan pada 19 September 2013 dan mengantongi izin prinsip 2015 melalui keputusan Bupati Morowali Nomor 188.4.45/KEP.0305/ADPUM/2014 serta izin lingkungan lewat Keputusan Gubernur Nomor 660/575/BLHD-GST/2015.

Perusahaan ini mempekerjakan puluhan ribu karyawan dengan komposisi 3.000 tenaga kerja asing (TKA) serta tenaga kerja Indonesia mencapai 21.662 pekerja.

Luas kawasan industri PT IMIP mencapai 2.000 hektare antara lain mencakup pabrik NPI, pabrik hot rolled, cold rolled, ferrochrome, dan oxygen plant. Dalam melakukan produksi, IMIP ditunjang dengan tiga unit PLTU berkapasitas 1.130 megawatt. Selanjutnya ada fasilitas jetty 1.100 deadweight tonnage. Adapun bahan baku untuk nikel, selain diambil dari kawasan tambang IMIP, diambil juga dari daerah tetangga, seperti kawasan pertambangan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dan Morowali Utara.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan akan menyantuni seorang karyawan PT IMIP yang meninggal dalam musibah helikopter jatuh di Morowali ini. (*)

Lihat juga video: Bermodal Sofa Bekas, Anak Muda Ini Sukses Bikin 11 Kafe Kopi


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus