Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) membukukan laba bersih Rp 2,1 triliun per Oktober 2017. Perolehan ini diperkirakan tumbuh hingga akhir tahun seiring dengan peningkatan kinerja perseroan.
"Tahun ini, targetnya memang Rp 2,5 triliun, sampai Oktober sudah Rp 2,1 triliun. Saya kira dalam dua bulan dapat (target tercapai)," kata Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi PT Pegadaian Teguh Wahyono saat mempresentasikan kinerja perseroan di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2017.
Baca: Ini Alasan Nasabah Pilih Pegadaian Online
Teguh optimistis perseroan bisa menembus laba bersih Rp 3 triliun pada 2018. "Minimal Rp 2,8 triliunlah. Profit kita sedang bagus," ujarnya.
PT Pegadaian juga mencatat laba usaha Rp 2,84 triliun per Oktober 2017. Angka itu juga diklaim akan tumbuh hingga memenuhi target Rp 3,4 triliun pada akhir 2017 dan meningkat menjadi sekitar Rp 4 triliun pada tahun depan.
Adapun pendapatan perseroan hingga triwulan ketiga 2017 sudah mencapai Rp 8,67 triliun dari target Rp 10 triliun untuk tahun ini. Aset PT Pegadaian per 31 Oktober 2017 tercatat Rp 48,1 triliun. "Kami optimistis menjadi pemimpin pasar gadai di tengah ketatnya persaingan di industri keuangan," tutur Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso.
Sunarso pun membanggakan jumlah nasabah pegadaian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. "Nasabah yang dilayani secara tahunan meningkat 16 persen. Jika pada 2015 ada 7,6 juta orang, pada 2017 melonjak 24,5 persen menjadi 9,5 juta," ucapnya.
Dia menekankan pentingnya strategi khusus bagi perusahaan untuk menghadapi era digital. Transformasi yang dilakukan, kata Sunarso, antara lain berupa pengembangan produk digital, termasuk pada proses bisnisnya. "Supaya layanan makin cepat, agar hanya hitungan menit untuk menggadaikan, bukan jam," tuturnya.
Ada juga rencana standardisasi outlet penggadaian, yang jumlahnya sudah mencapai 4.319 unit di seluruh Indonesia. Rencana itu sejalan dengan upaya revitalisasi gudang dan logistik pegadaian. "Karena ada risiko operasional, kami menyimpan barang penting, dari traktor, ada gading, sampai keris," ujarnya.
Yang terakhir adalah penguatan kapasitas sumber daya manusia di pegadaian melalui pendidikan korporasi. PT Pegadaian diketahui memiliki pusat pendidikan dan pelatihan di Surabaya, Malang, Solo, dan Padang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini