Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hadir Workshop Biomedical dan Genomics tahap pertama dalam acara Beijing Genomics Institute (BGI) di kota Shenzhen, Cina. Acara yang dihadiri 20 mahasiswa Indonesia itu merupakan kerjasama riset Maritim antara Indonesia dan BGI Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut ragam pernyataan Luhut dirangkum Tempo.
Sindir pengkritik pemerintah
Luhut kembali sindir para pengkritik pemerintah yang selalu menyebut program yang sedang dijalankan tidak berprogres. Menurut Luhut, para pengkritik hanya melihat sepotong-sepotong program pemerintah, tidak melihat secara menyeluruh secara ekosistem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita bicara ekosistem. Jadi sodara-sodara sekalian jangan hanya lihat sepotong-sepotong. Look at it as an ecosystem," kata Luhut melalui akun instagram pribadinya yang dikutip Tempo pada Sabtu 27 Mei 2023.
Masyarakat jangan cuma bicara kekurangan pemerintah
Luhut pun meminta agar masyarakat tidak menghabiskan waktu untuk membicarakan kekurangan pemerintah.
"Jangan habiskan waktu kita hanya membicarakan kurang ini-itu, tidak ada satu presiden yang bisa menyelesaikan seluruh masalah, tidak akan ada. Tapi, berkelanjutan itu yang sangat penting," kata Luhut.
Program pemerintah saling berkaitan
Luhut mengatakan, secara keseluruhan pemerintah memiliki program yang saling keterkaitan. Salah satunya adalah program hilirisasi. Menurut Luhut, program hilirisasi tidak bisa dilihat hanya satu atau dua periode kepemimpinan presiden.
"Jadi, kalau ada di Republik kita bicara, "ini belum selesai down streaming industry, baru 10 persen", Ya masa bisa 10 tahun terus langsung 40 persen? Tidak bisa dan tidak akan pernah berhenti itu," kata Luhut.
Luhut menyebut seperti hilirisasi bijih nikel atau nikel ore yang saat ini tengah digarap pemerintah, itu akan bisa diolah menjadi lithium baterai pada tahun 2026.
"Kita juga ada iron steel, yang turunannya belum kita buat. Buat apa itu? Sendok, garpu, alat kesehatan, alat suntik dan seterusnya. Dan itu siapa lagi yang kerjakan? Ya nanti pemerintahan yang akan datang. Tidak bisa satu pemerintahan menyelesaikan itu semua," kaya Luhut.
Jawab pengkritik kendaraan listrik
Luhut juga menyindir orang yang nyinyir terhadap program elektrifikasi kendaraan. Untuk itu Luhut meminta agar pengkritik program elektrifikasi kendaraan dapat melihat secara keseluruhan tidak sepotong-sepotong.
"Sekarang yang kita bangun adalah ekosistem bekerja. Sehingga nanti siapapun penerusnya memperbaiki, ini masih kurang bagus, ini kurang bagus, tapi arahnya satu," katanya melalui akun instagram pribadinya yang dikutip Tempo pada Sabtu 27 Mei 2023.
Menurut Luhut, orang tersebut tidak secara keseluruhan melihat program yang sedang dijalankan pemerintah alias sepotong-sepotong.
"Saya suka clarified kalau ada yang datang ke saya, dan bilang electric vehicle (EV) tidak penting, (saya bilang) itu penting," kata Luhut.
Luhut sebut kendaraan listrik dapat kurangi konsumsi impor energi
Menurut Luhut, electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik dapat mengurangi konsumsi impor energi Indonesia yang saat ini mencapai US$ 35 miliar atau setara dengan Rp 525,3 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.008) per tahun.
"Electric vehicle itu penting karena sebesar US$ 35 miliar, impor energi kita per tahun. Kalau kita kurangi lewat electric vehicle ini," kata Luhut.
Luhut juga membahas jika EV yang menggunakan batubara sebagai bahan pembangkit listrik, akan masuk dalam program pemerintah melalui Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Batu bara itu sudah ada JETP, untuk upaya retirement coal fire (program pensiun pembangkit listrik tenaga batubara), sambil kita membangun renewable energy, hydro power, geothermal dan sebagainya, itu satu ekosistem," katanya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah menggelontorkan subsidi kendaraan listrik. Pemberian subsidi, menurut dia, bukan solusi masalah lingkungan hidup seperti polusi udara. Apalagi ketika pemilik kendaraan listrik adalah kalangan yang tidak memerlukan subsidi.
Jangan cuma pintar, tapi pakai hati
Luhut kemudian menyebut membangun bangsa tidak hanya bermodalkan pengetahuan, tapi juga dengan hati.
"Pintar oke, tapi kalau anda tidak punya hati, tidak akan bisa. Itu saya punya pengalaman dengan umur saya sekarang 76 tahun, saya rasakan itu," kata Luhut melalui akun instagram pribadinya yang dikutip Tempo pada Sabtu 27 Mei 2023.
"Jadi saya titip anda yang masih relatif muda, kamu kerja yang benar. Kalau itu bisa dikembangkan terus, kita akan menyelesaikan banyak masalah di Republik. Dari pada habis waktu kita untuk berpikir yang tidak jelas," kata Luhut.
Luhut mencontohkan program Artificial Intelligence yang sedang digarap oleh negara-negara maju. Menurutnya, itu bisa tergarap karena masyarakatnya fokus bekerja.
"Kita banyak sekali yang masih harus perbaiki, nah itu tidak bisa dikerjakan tanpa hati, tidak hanya knowledge," kata Luhut. "Dan ini tidak akan bisa dikerjakan oleh satu presiden, tidak akan bisa. Ini bisa dikerjakan mungkin sampai 3-4 presiden."
Sindir calon pemimpin yang umbar janji perubahan
Luhut pun turut menyindir calon pemimpin negara setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kerap mengumbar janji perubahan.
"Saya berharap, presiden yang akan datang, bisa continue untuk melakukan. Bilang perubahan, apa sih yang mau diubah? Saya bingung yang mau diubah apa," katanya.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA