Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu mencatat realisasi belanja bansos atau bantuan sosial mencapai Rp 12,45 triliun per 31 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Angka ini melonjak 220,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy yang sebanyak Rp 3,88 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemenkeu menyebut realisasi belanja bansos sebanyak Rp 12,45 triliun itu setara dengan 8,17 persen dari pagu. Ini dipengaruhi oleh penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan atau PKH tahap I dan penyaluran bantuan kartu sembako bulan Januari.
"Belanja bansos antara lain dimanfaatkan untuk satu, penyaluran bantuan PKH bagi 9,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM)," tulis Kemenkeu dalam Buku APBN Kita Edisi Februari 2024.
Kedua, penyaluran bantuan program kartu sembako bagi 18,5 juta KPM. Ketiga, penyaluran bantuan iuran bagi 96,7 juta peserta penerima bantuan iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN.
Selanjutnya: Terakhir, untuk penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar atau PIP....
Terakhir, untuk penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar atau PIP bagi 4.000 siswa, serta bantuan Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah bagi 4.000 mahasiswa.
Sedangkan per 31 Januari 2023, realisasi belanja bansos adalah Rp 3,88 triliun. Ini setara dengan 2,7 persen dari pagu.
"Realisasi bansos tersebut meningkat 10,35 persen (yoy)," kata Kemenkeu.
Pada tahun lalu, realisasi bansos tersebut dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan iuran bagi 96,7 juta penerima bantuan iuran program JKN oleh Kementerian Kesehatan dan bantuan KIP Kuliah oleh Kementerian Agama.