Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk., Toriq Hadad, optimistis penawaran saham baru atau right issue perseroan bakal oversubscribed (total yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan). “Di luar ekspektasi kami, karena sudah ada beberapa investor yang menyatakan berminat membeli,” ujarnya seusai pendaftaran efektif right issue kepada Otoritas Jasa Keuangan, Jumat 29 September 2017.
Simak: PT Tempo Inti Media Tbk Gelar RUPSLB Bahas Right Issue
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tempo menyetujui penerbitan saham baru sebanyak 333.333.333 lembar saham. Dari penerbitan saham baru diharapkan perseroan mendapatkan dana Rp 100 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal usaha dan memperbaiki struktur keuangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Toriq menjelaskan, para investor tersebut memiliki reputasi baik dan tidak memiliki catatan buruk selama ini. “90 persen saham yang ditawarkan kami harapkan diserap investor,” tuturnya. Jumlah tersebut, kata dia, belum ditambah pemegang saham Tempo di publik yang mencapai 13,8 persen. “Mereka diharapkan ikut memesan.”
Hasil penjualan saham, kata Toriq, akan digunakan untuk mengembangkan produk-produk digital. Salah satunya adalah pengembangan tempo.co serta sejumlah situs baru. "Digital naik signifikan, kami fokus kepada pengembangan digital,” ujarnya.
Dia mengatakan, perseroan akan meluncurkan 3-4 situs baru pada tahun ini. Namun, dia belum bisa mengutarakan detailnya karena masih dalam tahap pembicaraan dengan sejumlah mitra. Segmen produk digital anyar akan menyasar pengunjung tertentu di Tempo.co. Saat ini pembaca Tempo.co mencapai 24 juta pengunjung per bulan.
Adapun saham akan dilepas dengan harga Rp 300 per lembar. Harga right issue tersebut dinilai sangat wajar berdasarkan nilai ekuitas dari nilai gedung, mesin, dan ditambah dengan valuasi dari Tempo.co. Toriq menambahkan, hingga akhir tahun peseroran menargetkan keuntungan sebesar Rp 20 miliar.
ALI NY